• Beranda
  • Berita
  • SEAMEO-BIOTROP dukung Sanlat Ramadhan kewirausahaan

SEAMEO-BIOTROP dukung Sanlat Ramadhan kewirausahaan

12 Juli 2013 05:47 WIB

Mudah-mudahan acara ini akan punya efek ganda, yakni mengisi bulan Ramadhan dan bisa menumbukan calon-calon wirausahawan muda Indonesia ke depan."

Bogor (ANTARA News) - Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara pada Pusat Regional Asia Tenggara untuk Biologi Tropika (SEAMEO-BIOTROP) memberikan dukungan penuh pada kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan mengenai kewirausahaan yang digagas Serikat Pekerja Antara (SPA) bersama beberapa mitra.

"Kami mendukungan Sanlat Ramadhan dengan tema kewirausahaan itu karena selama ini kami juga bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat melalui hasil riset-riset aplikatif kami," kata Direktur SEAMEO-BIOTROP Dr Bambang Purwantara, DVM, MSc di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Penyelenggaraan Sanlat Ramadhan 1434-H bertema kewirausahaan itu digarap secara kolaboratif antara media massa, Yayasan At-Tawassuth Bogor, yang didukung sejumlah pihak.

Mitra pendukung itu di antaranya IM2-Indosat, Taman Safari Indonesia (TSI), PT Biofarma, PT APRIL Management Indonesia/RAPP, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), dan PT Jamsostek.

Didampingi Wakil Direktur bidang SDM SEAMEO-BIOTROP Dr Irdika Mansur, M.For.Sc, ia menjelaskan bahwa selama ini organisasi tersebut telah memberikan banyak pelatihan kewirausahaan.

Ia menjelaskan pelatihan itu di antaranya pertanian organik, perikanan, seperti budi daya ikan gabus, nila, gurame, lele dengan kolam terpal (knock down), jamur tiram, kuping, dan lainnya.

Menurut dia, tidak hanya memberikan pelatihan kewirausahaan, namun organisasi itu juga memberikan pendampingan bagi yang akan melanjutkan lebih serius untuk terjun dalam bidang wirausaha juga bisa difasilitasi untuk pendampingan.

Dikemukakannya bahwa meski dikenal sebagai lembaga riset, namun SEAMEO-BIOTROP sebenarnya bisa diakses siapa saja untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.

Wakil Direktur bidang SDM SEAMEO-BIOTROP Irdika Mansur menambahkan bahwa selama ini yang lebih banyak memanfaatkan hasil penelitian memang baru kalangan pelaku bisnis skala menengah ke atas.

"Padahal kami menerima siapa saja yang ingin mendapatkan ilmu dan pelatihan, termasuk pelajar dan mahasiswa, komunitas ibu dan perempuan, dan lainnya," katanya.

Diakuinya bahwa publikasi mengenai kesempatan bisa mengakses pelatihan dan lainnya belum maksimal sehingga baru dimanfaatkan kalangan terbatas itu.

Menurut dia, bagi kalangan pegawai yang akan memasuki masa pensiun, pihaknya mengundang untuk bisa memanfaatkan sarana pelatihan di organisasi itu.

"Di sini langsung bisa melihat dan praktik," katanya.

Ketua Panitia Sanlat Ramadhan Rahmad Nasution menjelaskan bahwa tema kewirausahaan dipilih dengan pertimbangan bahwa pada masyarakat Indonesia ukuran kesuksesan hidup hingga saat ini masih belum bisa keluar dari pandangan menjadi pegawai di kantor pemerintah, baik sipil maupun non-sipil.

"Alhasil, hanya menjadi pegawai negeri seperti itulah yang kemudian menjadi ukuran. Akibatnya, dampak yang sering ditemui adalah menghalalkan segala cara untuk meraihnya meski fakta kerasnya peluang menjadi pegawai terbatas," katanya.

Ia mengatakan Kantor Menko Perekonomian melansir Indonesia masih membutuhkan empat juta wirausahawan lagi. Hal ini diperlukan agar Indonesia setara dengan negara-negara maju dunia.

Disebutkan bahwa jumlah wirausaha kita masih kurang dari dua persen (total jumlah penduduk), dan kondisi itu tentu sangat ketinggalan jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat yang memiliki jumlah wirausahaa mencapai 11,5 persen dari total angkatan kerja, dan di Singapura jumlah wirausahawannya mencapai tujuh persen, dan Malaysia yang mempunyai lima persen wirausahawan dari total populasi penduduk negara tersebut.

Merujuk pada data-data tersebut, kewirausahawan nyata perlu ditingkatkan lagi, sehingga diharapkan untuk menumbuhkan wirausahawan baru demi kemaslahatan negara.

Untuk itu, katanya, Indonesia harus menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda, karena negara tidak akan maju tanpa kehadiran dan kontribusi kalangan wirausahawan.

Mengenai narasumber yang dihadirkan, ia menjelaskan di antaranya adalah Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat dengan tema "Bersama TKI Membangun Negeri", Direktur Recognition and Mentoring Program (RAMP) IPB Dr Aji Hermawan dengan tema "Membangun Wirausaha Muda: Pengalaman IPB".

Selain itu, dari mitra pelaku bisnis akan bicara mengenai pengalaman riil dan kiat-kiat mengelola bisnis, serta pengalaman Ketua LSM Bhakti Samudra Muda (BSM) Stepi Anriani, M.Si dan tim yang bergerak membangun dunia wirausaha, serta Taman Safari Indonesia yang menumbuhkan kewirausahaan masyarakatsekitar.

"Mudah-mudahan acara ini akan punya efek ganda, yakni mengisi bulan Ramadhan dan bisa menumbukan calon-calon wirausahawan muda Indonesia ke depan," kata Rahmad Nasution. (*)

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013