Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo di Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Kupang, NTT, Jumat. Untuk itu, dia mendorong program unggulan Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes guna memperoleh layanan kesehatan yang baik.
"Itu mesti kami wujudkan, sehingga mereka bisa ditangani mulai ibu mengandung sampai mereka melahirkan. 1000 hari pertama itu waktu atau golden time yang betul-betul harus diurus," ujar Ganjar.
Ganjar mengingatkan pentingnya pendataan dari seluruh usia kehamilan dari waktu ke waktu yang mesti dipantau.
"Kalau tidak ada masalah, jalan. Kalau ada masalah kami tandai," katanya.
Ia pun menyinggung program 5NG (JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG) yang dimulai pada 2016 semasa dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Nama yang digunakan ini mengandung arti bahwa Jawa Tengah dengan slogannya Jateng Gayeng, ingin mengurangi kematian ibu dan bayi dengan ‘nginceng wong meteng’ atau yang dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai ‘mengintip/memantau orang hamil’
"Ini mengintip orang hamil, mengintip dalam arti perhatian khusus pada ibu hamil, sehingga gizinya harus cukup," jelas Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga akan mendorong One Student, One Client untuk dapat mendampingi ibu hamil mencegah stunting. Sebab, pemerintah berupaya mempercepat penurunan stunting untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024.
"Jadi, sebenarnya ada banyak cara dan keterlibatan banyak orang untuk bisa membantu," katanya.
Adapun 1000 PHK merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam kandungan (270 hari) hingga dua tahun pertama kehidupan (730 hari) yang biasa disebut dengan golden period.
Saat di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, tulang mulai terbentuk dan berkembang dilanjutkan masa dua tahun setelah kelahiran, anak mulai beradaptasi dengan lingkungannya serta merupakan puncak perkembangan fungsi kognitif anak.
Masa 1000 HPK sangat penting karena pada masa itu kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat dan riskan sehingga berdampak terhadap kualitas dan kesehatan generasi pada masa yang akan datang.
Pada masa 1000 HPK asupan gizi perlu diperhatikan mulai dari calon pengantin, calon ibu, janin hingga anak.
Apabila asupan gizinya kurang maka berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, contohnya timbul penyakit tidak menular, pertumbuhan kognitif terhambat sehingga kurang cerdas dan kompetitif, gangguan pertumbuhan tinggi badan sehingga berisiko pendek bahkan stunting.
Baca juga: MUI NTT dukung Ganjar jaga toleransi di Indonesia
Baca juga: Tunggu Ganjar jumatan, bocah SD teriak "Love you, Pak Ganjar!"
Baca juga: Tiba di Kupang, Ganjar Pranowo disambut masyarakat Adat Timor
Baca juga: Jadwal kampanye Ganjar Pranowo di awal Desember 2023
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023