Sekretaris Remaja Masjid Adnanul Muslimin Ternate, Aswan Lampah mengatakan di Ternate, Minggu, festival gendang sahur tersebut akan digelar pada pertengahan Ramadan dan pesertanya selain dari remaja masjid, juga dari organisasi kepemudaan di daerah ini.
Gendang sahur adalah tradisi yang dilaksanakan masyarakat Ternate, khususnya pada pemuda sejak zaman dahulu untuk membangunkan umat muslim makan sahur.
Ia mengatakan, tradisi gendang sahur memiliki nilai historis dalam perkembangan Islam di Malut, oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi masyarakat di daerah ini, khususnya para generasi muda untuk melestarikannya.
Penyelenggaraan festival gendang sahur merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi itu, walaupun dalam festival itu, hadiah yang ditawarkan kepada peserta tidak besar.
Sebelumnya, Ketua MUI Kota Ternate Ibrahim Saleh mengatakan, pelaksanaan festival gendang sahur di Ternate selama ini perlu dibenahi, karena telah menimbulkan dampak kurang baik pada masyarakat.
Salah satu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan tradisi gendang sahur itu adalah waktu pelaksanaannya. Selama ini, pelaksanaan gendang sahur itu sering dimulai jam 01.00 Wit, sehingga mengganggu warga yang sedang beristirahat.
"Tradisi itu bagus dan perlu dilestarikan, akan tetapi, pelaksanaannya harus mendekati waktu imsak, karena tujuannya adalah untuk membangunkan warga makan sahur," katanya.
Tradisi gendang sahur merupakan salah satu tradisi anak-anak muda di Ternate dan sejumlah daerah lainnya di Malut dengan memanfaatkan gendang menyesuri sejumlah perumahan warga untuk membangunkan warga muslim sahur dengan lagu-lagu religious.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013