Warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mulai merasakan dampak erupsi Gunung Marapi dengan banyaknya barang di luar rumah dan kendaraan ditutupi oleh abu vulkanik.
Salah seorang warga Andi (31) membenarkan dampak erupsi Gunung Marapi mulai terlihat dengan banyaknya abu vulkanik menempel dan menutupi barang di luar rumah.
Menurutnya abu semakin pekat terasa saat warga berada di luar rumah atau saat berkendaraan.
"Pada malam hari jika berkendaraan jarak pandang sedikit terganggu dan membuat mata perih," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Arminingdel membenarkan dampak erupsi Gunung Marapi mulai dirasakan warga Pasaman Barat.
Menurutnya daerah yang mulai merasakan dampak abu vulkanik itu adalah di Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Talamau.
Dia mengimbau kepada warga jika bepergian keluar rumah memakai sepeda motor memakai penutup mulut atau mata karena dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan.
"Tetap waspada dan memakai pelindung kepala jika bepergian keluar rumah," katanya.
Selain itu juga mengajak warga Pasaman Barat untuk sementara waktu tidak mengunjungi daerah-daerah yang direkomendasi oleh BMKG rawan dan dipenuhi abu vulkanik.
"Kita harus tetap waspada dan mudah-mudahan erupsi Gunung Marapi segera berakhir," katanya.
Baca juga: BNPB: 28 pendaki belum turun dari Gunung Marapi
Baca juga: 14 kecamatan di Agam terdampak hujan abu-batu usai Marapi erupsi
Baca juga: Hujan abu vulkanik guyur sejumlah wilayah di Agam pascaerupsi Marapi
Baca juga: BNPB: 28 pendaki belum turun dari Gunung Marapi
Baca juga: 14 kecamatan di Agam terdampak hujan abu-batu usai Marapi erupsi
Baca juga: Hujan abu vulkanik guyur sejumlah wilayah di Agam pascaerupsi Marapi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023