"Ketika sahur, pilih makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua, jenis zat gizi ini dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar pada siang hari," kata dr. Imam Rasjidi, Sp.O.G. (K) Onk di Jakarta, Rabu.
Sebaiknya, kata Imam, ibu hamil banyak mengonsumsi daging karena daging mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.
"Upayakan juga mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) saat sahur untuk menjaga vitalitas tubuh," ujar Imam.
Selain itu, Imam menganjurkan agar tidak mengonsumsi makanan manis saat sahur agar tubuh tidak lemas dan cepat merasa lapar akibat "insulin shock".
Sebaiknya, lanjut Imam, hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya, atau upayakan minum dua liter air putih selama sehari.
"Ditambah dengan segelas susu hangat. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil," kata Imam.
Selain itu, lanjut Imam, perlu istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya kegiatan di lapangan, pikiran yang berat, dan hindari rasa stres dan ingin marah.
"Namun, segera batalkan puasa bila ibu hamil mengalami muntah-muntah lebih dari tiga kali, mengalami diare, lemas, pusing, dan mengalami keringat berlebih, khususnya keringat dingin," kata Imam.
Sementara itu, saat berbuka puasa, Imam mengemukakan, agar ibu hamil mengawali dengan minum air hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah meskipun harus membatasi makanan dan minuman yang manis.
Imam menambahkan, agar ibu hamil menghindari minuman dingin saat berbuka karena dapat menurunkan kerja lambung.
Kemudian, lanjut Imam, ibu hamil dapat melanjutkan dengan menyantap makanan yang mengandung karbohidrat simplex sehingga lebih mudah diserap tubuh, seperti kolak atau kurma.
(S038/D007)
Pewarta: Sella P Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
