"Tidak sedikit orang cenderung lebih gemuk setelah berpuasa dan lebaran karena kebiasaan makan yang tidak terkontrol," kata Andriyani di Jakarta, Rabu.
Nutrition and Health Manager PT Unilever Indonesia tersebut mengatakan bahwa lebaran identik dengan makanan yang melimpah, enak, bersantan, berkalori dan berkolesterol tinggi seperti opor, rendang, sambal goreng, aneka kue dan minuman manis.
"Jika tidak mengontrol asupan makanan, maka orang akan menjadi lebih gemuk dari pada sebelum Ramadan," tambah dia.
Menurut Andriyani, jika dijalankan dengan baik puasa memberikan manfaat yang baik seperti mengurangi kebiasaan buruk misalnya merokok, mendetoksifikasi tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol berat badan, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah.
"Tapi kondisi yang kita temui ada orang yang menjalankan puasa mengantuk dan lemas, padahal kalau kita menjalankan puasa dengan baik akan sehat-sehat saja," katanya.
Agar berat badan tetap terjaga saat puasa dan setelah lebaran maka perlu memperhatikan asupan makanan yang tepat dan lebih sehat.
Juga penting untuk mengetahui dan mengontrol jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh agar berat badan tetap terjaga.
Makanan yang dikonsumsi harus memenuhi komposisi nutrisi seimbang terdiri dari karbohidrat kompleks, makanan berserat, mengandung vitamin, mineral dan protein.
Untuk menyiasati kegemukan pascalebaran, Andriyani memberikan beberapa tips antara lain membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi agar tingkat kalori tetap normal.
"Makanlah dengan piring kecil untuk menghindari makan berlebihan. Jangan makan terburu-buru dan jangan lupa mengkonsumsi sayur dan buah untuk mencegah sembelit dan gangguan pencernaan," kata dia.
Di samping itu juga penting mengimbangi masuknya kalori dengan membakar kalori yaitu dengan olah raga yang rutin saat libur lebaran.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013