"Bulan Ramadhan dan Lebaran merupakan panen bagi para pelaku UMKM, hampir sebagian besar mempersiapkan strategi untuk memaksimalkan pemasaran pada momen itu," kata Kepala Dinas Komperasi dan UKM Jawa Barat Anton Gustoni di Bandung, Rabu.
Menurut Anton, hapir semua komoditi sektor UMKM bergerak dan mengincar penjualan maksimal pada Ramadhan dan puncaknya pada Lebaran.
Sektor UMKM selama ini menggeluti sektor kuliner, makanan jadi, makanan olahan, fesyen, alas kaki, kerajinan serta beberapa bidang UMKM lainnya.
"Hampir sebagian besar produk yang dipasarkan dalam bazaar-bazaar Ramadhan maupun di ritel adalah produk UMKM, dan para momen ini banyak dibeli oleh masyarakat," kata Anton Gustoni.
Panen yang diraih para pelaku UMKM, kata Anton Gustoni telah memberikan keuntungan bagi mereka karena penjualan produk mereka meningkat signifikan.
"Peningkatan penjualan produk UMKM pada Ramadhan dan Lebaran bisa mencapai 100 persen, seditaknya di atas 70 persen," katanya.
Selain menembus pasar sendiri, para pelaku UMKM juga difasilitasi untuk memasarkan produknya melalui basar yang digelar pemerintah daerah, BUMN dan BUMD di sejumlah daerah dan kota.
"Produk-produknya sangat menjawab kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Lebaran, sehingga produk mereka banyak terserap pada bulan ini," kata Anton Gustoni.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat Hendri Hendarta yang menyebutkan produk UMKM yang terserap pasar ritel menjadi ujung tombak pada Ramadhan dan Lebaran.
"Beberapa produk sangat diminati, seperti halnya pedagang ritel pelaku UMKM juga mengalami peningkatan penjualan atas produk-produknya," kata Hendri Hendarta.
Hendri menyebutkan barang yang dijual di pasar swalayan tidak semuanya produk pabrikan atau industri besar, sebagian dari produk itu hasil karya UMKM.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013