banyaknya kekecewaan publik terhadap sikap sejumlah elit PDI Perjuangan yang menyerang Presiden Jokowi
Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menyebut elektabilitas dari Partai PDI Perjuangan (PDIP) terus mengalami penurunan untuk pertama kalinya selama masa Pemilu 2024, yang kemudian digeser oleh Partai Gerindra.
"Salah satu temuan menarik lainnya dari survei LSJ kali ini adalah tergusurnya elektabilitas the rulling party PDI Perjuangan oleh Partai Gerindra," kata Peneliti Senior LSJ Fetra Ardianto di Jakarta, Kamis.
"Hasil survei LSJ memperlihatkan bahwa seandainya Pemilu dilaksanakan saat ini sebanyak 22,1 persen responden mengaku akan memilih Partai Gerindra, sedangkan yang menjatuhkan pilihan pada PDI Perjuangan sebanyak 18,5 persen,” kata dia.
Berdasarkan hasil survei yang pihaknya selenggarakan pada 22-27 Desember 2023, Fetra menjelaskan untuk pertama kalinya PDI Perjuangan terdepak dari puncak elektabilitas sejak lembaga-lembaga survei melakukan riset sejak 2,5 tahun lalu.
Ia mengatakan hingga dua bulan lalu hampir semua pengamat dan pollster meyakini bahwa PDI Perjuangan yang dikepalai oleh Megawati Soekarnoputri itu, akan menciptakan tiga kemenangan beruntun, mengingat hegemoninya di papan survei tak tersentuh oleh partai apapun.
"Meskipun elektabilitas Partai Gerindra mengalami perkembangan yang sangat progresif dibandingkan partai-partai lain, tetapi elektabilitas PDI Perjuangan tetap tak terusik," kata dia.
Mirisnya, anjloknya elektabilitas PDI Perjuangan terjadi bersamaan dengan merosotnya elektabilitas milik pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang saat ini ikut mencalonkan diri dalam Pemilu 2024.
Menurutnya elektabilitas PDI Perjuangan yang terus turun, secara langsung berdampak negatif pada pasangan dengan nomor urut tiga itu.
"Apakah dua hal ini memiliki korelasi langsung? Tentu saja. Makin banyaknya kekecewaan publik terhadap sikap sejumlah elit PDI Perjuangan yang menyerang Presiden Jokowi, cukup signifikan berpengaruh terhadap elektabilitas PDI Perjuangan," ucapnya.
Sementara itu, jika merinci elektabilitas partai, Fetra menyebut Gerindra menduduki posisi pertama dengan 21,8 persen, disusul PDI Perjuangan 18,5 persen, Golkar 10,1 persen, Demokrat 9,3 persen, dan NasDem 8,5 persen.
Dilanjutkan dengan PKB 7,8 persen, PKS 6,9 persen, PAN 3,9 persen, PSI 3,5 persen, Perindo 3,3 persen, dan PPP 3,2 persen.
"Untuk partai-partai lainnya 2,1 persen, sementara yang menjawab tidak tahu 1,1 persen," ujarnya.
LSJ menggelar survei dengan metode analisis media monitoring pada tanggal 22-27 Desember 2023, terhadap 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas atau 17 tahun tapi sudah menikah yang tersebar di 38 provinsi Indonesia melalui teknik wawancara telepon yang berpedoman kuesioner.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat, dengan batas kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran tinggi, LSJ prediksi Pilpres satu putaran
Baca juga: TKN: Prabowo-Gibran menang satu putaran bantu negara hemat anggaran
Baca juga: TKN sebut Prabowo-Gibran akan ciptakan stabilisasi perdamaian
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023