• Beranda
  • Berita
  • Vaksin Pentavalent Bio Farma didorong ke pasar internasional

Vaksin Pentavalent Bio Farma didorong ke pasar internasional

21 Agustus 2013 20:53 WIB
Vaksin Pentavalent Bio Farma didorong ke pasar internasional
Barisan botol vaksin campak produksi PT Bio Farma (Persero), di laboratorium produksi BUMN satu-satunya produser vaksin itu. Vaksin produksi PT Bio Farma telah "go internasional", temasuk ke negara-negara Islam anggota OKI. (generasiindonesia.com)

... Vaksin jenis ini sangat diperlukan di banyak negara di dunia... "

Bandung (ANTARA News) - Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI) mendorong produk vaksin Pentavalent produksi PT Bio Farma (Persero) segera masuk pasar global sehingga bisa bisa dipergunakan di negara-negara yang membutuhkan vaksin lengkap itu. 
    
"GAVI mendorong agar PT Bio Farma segera mengurus dan memastikan sertifikasi vaksin Pentavalent untuk bisa diekspor dan masuk di pasar dunia. Vaksin jenis ini sangat diperlukan di banyak negara di dunia," kata CEO GAVI, Helen Evans, pada saat kunjungan ke PT Bio Farma (Persero), di Bandung, Rabu. 
     
Evans hadir bersama rombongan dari lembaga di bawah WHO yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, itu. Mereka hadir terkait peluncuran vaksin terbaru produksi PT Bio Farma (Persero), Pentavalent, yang akan dilakukan pada Kamis besok (22/8).

Di Bandung, mereka diterima Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Iskandar, dan Presiden Produsen Vaksin Negara-Negara Berkembang (DCVMN) periode periode 2012-2014, Mahendra Suhardono.

GAVI membeli 1,4 vial vaksin Pentavalent, yang masing-masing untuk lima dosis. GAVI lembaga internasional pertama yang membeli vaksin terbaru yang terdiri dari empat antigen yakni vaksin difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis B (DPT-HiB).

Vaksin pesanan GAVI tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan untuk program imunisasi di Indoneia. 

"Bio Farma telah mengembangkan dan memproduksi vaksin yang sangat dibutuhkan dan lebih efektif. Kami juga mendorong produsen vaksin negara-negara berkembang lainnya untuk bisa mendukung program kemandirian vaksin," kata Evans.
 
Kebutuhan vaksin Pentavalent di Indonesia akan mencapai 15 juta dosis pertahun. Prediksi itu berdasarkan pada jumlah rata-rata kelahiran bayi di Indonesia yang mencapai 5 juta bayi per tahun.

Sementara itu Direktur PT Bio Farma, Iskandar, menyatakan, BUMN yang dia pimpin itu berkomitmen mengembangkan riset dan memproduksi vaksin-vaksin yang dibutuhkan pasar dunia dan mendorong kemandirian vaksin negara-negara berkembang. 

Ia menyebutkan, "Kepercayaan GAVI membeli produk pentavalent dari PT Bio Farma menunjukan kepercayaan dunia terhadap produk baru dari perusahaan vaksin satu-satunya di Indonesia itu."
 
"Produk pentavalen merupakan produk yang efektif dan hanya dengan sekali suntikan bayi mendapatkan lima antigen, selama ini dilakukan penyuntikan dua hingga tiga kali. Pembelian oleh GAVI merupakan kepercayaan dari lembaga internasional untuk produk ini," kata Iskandar.

Pewarta: Ade P Marboen dan Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013