Satu juta ton ikan per tahun dicuri kapal asing

3 September 2013 13:28 WIB
Satu juta ton ikan per tahun dicuri kapal asing
Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia, Rokhmin Dahuri. (rokhmindahuri.info)

Ikan-ikan yang dicuri oleh kapal-kapal asing itu sebagian besar yang berada di perairan laut Arafuru, Laut Cina, Sulawesi dan lain-lain.

Solo (ANTARA News)- Saat ini rata-rata sekitar satu juta ton ikan setiap tahunnya dicuri oleh kapal-kapal asing dari perairan laut di Indonesia.

"Ikan-ikan yang dicuri oleh kapal-kapal asing itu sebagian besar yang berada di perairan laut Arafuru, Laut Cina, Sulawesi dan lain-lain," kata Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Rokhmin Dahuri, disela-sela acara "Konferensi Akuakultur Indonesia", di Solo, Selasa.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan banyaknya pencurian ikan di perairan laut itu, disebabkan salah satunya lemahnya dalam bidang pengamanan.

"Ya ini memang kalau dirasakan juga cukup besar dan apabila hal ini bisa ditangani sendiri jelas akan memberikan keuntungan yang luar biasa bagi rakyat kita", katanya.

Menyinggung mengenai masalah produksi secara keseluruhan dari hasil laut di Indonesia, ia mengatakan mencapai 57,7 juta ton per tahun, potensi ini meliputi ikan, udang, rumput laut dan lain-lain.

Ia mengatakan dari sebanyak potensi yang ada tersebut sampai saat ini baru ditangani sebanyak sembilan juta ton per tahun, terdiri dari 5,7 juta ton untuk rumput laut dan sisanya ikan dan lain-lain.

Saat ini, tambahnya, kita baru bisa menangani sekitar satu persen saja, padahal kalau bisa dikelola dengan baik akan menciptakan lapangan kerja dan memberikan manfaat yang besar pada ekonomi kerakyatan. 

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013