Perajin keripik tempe berhenti produksi

11 September 2013 15:49 WIB
Perajin keripik tempe berhenti produksi
Tempe Tahu Kosong Seorang pedagang memasang tulisan kekosongan tempe tahu akibat pengusaha tempe mogok produksi di pasar Kelapadua, Tangerang, Banten, Rabu (25/7). Mogok produksi pengusaha tempe tahu itu sebagai protes terhadap pemerintah akibat mahalnya harga kedelai. (FOTO ANTARA/Lucky.R)
Cirebon (ANTARA News) - Akibat para perajin tempe mogok massal, perajin keripik tempe di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpaksa berhenti produksi karena kesulitan bahan baku.

Hasanah, salah seorang perajin keripik tempe di Cirebon, Selasa, mengatakan, terpaksa berhenti produksi akibat para perajin tempe mogok massal, padahal permintaan cukup tinggi karena makanan berbahan tempe tersebut diminati konsumen.

Ia menuturkan, sejak 9--11 September bahan baku menghilang dipasaran, dirinya khawatir aksi mogok produksi para perajin tempe di Kabupaten Cirebon berlanjut, sehingga pesanan pelanggan tidak terpenuhi.

"Berhenti produksi selama tiga hari, pelanggan sudah kehabisan keripik tempe, biasanya selang empat hari dikirim," katanya.

Taryadi, perajin tahu-tempe di Cirebon menuturkan, kesepakatan sesama perajin tempe-tahu di Cirebon supaya mogok produski masih berlanjut. Mereka terpaksa menghentikan produksi karena bahan baku semakin melonjak.

"Harga bahan baku kacang kedelai impor mencapai Rp 10 ribu per kilogram, sebelumnya hanya dijual Rp 6500 per kilogram, menyulitkan perajin sehingga mereka harus merugi," katanya.

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013