Pakar: virus korona tak perlu dikhawatirkan

18 September 2013 21:13 WIB
Pakar: virus korona tak perlu dikhawatirkan
Ilustrasi. Tes Kesehatan Calon Haji Seorang calon haji menunjukkan buku kesehatan saat melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan, Banten, Selasa (20/8). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Corona virus atau virus korona memang banyak di Arab Saudi, tapi tidak perlu dikhawatirkan, karena hingga saat ini belum ada laporan jamaah haji meninggal dunia karena virus ini,"

Jakarta (ANTARA News) - Virus korona yang tengah melanda Arab Saudi tidak perlu dikhawatirkan, karena calon jamaah haji dapat menanggulangi penyebarannya dengan menjaga kesehatan, kata staf Divisi Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Anna Uyainah.

"Corona virus atau virus korona memang banyak di Arab Saudi, tapi tidak perlu dikhawatirkan, karena hingga saat ini belum ada laporan jamaah haji meninggal dunia karena virus ini," ujar dr. Anna Uyainah di Jakarta, Rabu.

Anna mengatakan, orang yang terjangkit virus korona memang berisiko tinggi meninggal dunia, namun jumlahnya hingga saat ini tidak terlalu banyak.

Menurut dia, yang paling penting adalah mengetahui pencegahan penularannya, yaitu dengan menggunakan masker saat beraktivitas menjalankan ibadah haji, sering mencuci kedua tangan setelah memegang benda asing dan menjaga jenis serta pola makan.

"Gunakan masker dengan bahan kain yang mudah dicuci berulang kali dan jangan meletakkan masker di dalam kamar dalam keadaan habis dipakai, karena virus yang menempel bisa menyebar di dalam ruangan," ujarnya.

Anna mengemukakan, gejala orang yang terjangkit virus korona hampir mirip dengan gejala influenza, namun lebih berat, seperti batuk dan flu berkepanjangan, sesak nafas, nyeri pada dada dan panas tinggi.

Ditambahkan, penularan virus korona bisa terjadi melalui bersin, batuk dan lendir yang menempel dari tubuh orang yang terkena penyakit tersebut.

"Selain itu, bersin atau lendir yang tidak sengaja menempel pada tangan bisa ditularkan, apabila tangan jamaah haji menyentuh bagian mulut, hidung dan mata. Karena selaput pada bagian tersebut sangat tipis, sehingga mudah terpapar oleh virus," ujar Anna.

(S038/T007)

Pewarta: Sella P Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013