Batam (ANTARA News) - Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie mengusulkan Batam digabung dengan pulau-pulau yang dihubungkan dengan jembatan Barelang menjadi daerah istimewa yang dipimpin gubernur untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga bisa menyaingi Singapura.Barelang menjadi daerah istimewa, supaya tidak kalah dengan negara tetangga,"
"Barelang menjadi daerah istimewa, supaya tidak kalah dengan negara tetangga," kata Habibie di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan Indonesia memiliki beberapa daerah istimewa seperti Yogyakarta, Jakarta dan Aceh. Dan Barelang, bisa menjadi salah satunya.
Mengapa Barelang dan tidak hanya Batam, Habibie mengatakan karena tujuh pulau sudah disatukan dengan lima jembatan yang ia bangun sekitar 20 tahun yang lalu untuk menjawab kebutuhan lahan di Batam.
Menurut Habibie, Barelang memiliki keistimewaan sehingga pantas menjadi daerah istimewa, yaitu lokasinya yang strategis di selat terpadat Selat Malaka dan berdekatan dengan Singapura.
"Untuk itu dibutuhkan UU baru," kata dia.
Mantan Ketua Otorita Batam itu bercerita, saat ditawari Presiden Soeharto untuk membangun Batam, ia memberikan syarat yaitu membangun Batam untuk kepentingan ekonomi nasional, tidak hanya menjadi gudang Pertamina.
"Saya hanya mau kalau lokasi strategis dimanfaatkan untuk kepentingan nasional. Kalau hanya untuk gudang, tidak mau," kata dia.
Sebagai daerah istimewa, maka Batam diharapkan memiliki aturan-aturan yang khusus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk judi.
"Sekarang harus kita `review`, Malaysia punya perjudian. Orang kita tidak boleh di sini, pergi main di situ, bayar pajak,," kata dia.
(Y011/R010)
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013