Gita dalam APEC CEO Summit di Nusa Dua, Bali, Minggu, mengatakan kesepakatan tersebut kemungkinan besar menyangkut kemudahan dalam rantai pasokan barang (supply-chain) dan ekspor.
"Pada pertemuan di Bali, Desember nanti, akan ada optimisme yang lebih besar di WTO dan Indonesia termasuk salah satu yang optimistik bahwa akan ada paket perdagangan yang dihasilkan," kata dia.
"Mari kita sebut itu `Paket Bali` yang akan mengurangi hambatan perdagangan di antara negara anggota WTO," kata dia.
Gita menambahkan Paket Bali tersebut merupakan hasil pertemuan tingkat menteri perdagangan dari 21 ekonomi APEC di Surabaya, April lalu. Liberalisasi perdagangan akan menjadi isu utama di tengah kecenderungan proteksionisme yang dilakukan beberapa negara dan perjanjian perdagangan regional, seperti RCEP dan TPP.
Menurut Gita, paket supply-chain ini akan memberikan efisiensi dan efektivitas para anggota WTO untuk mendistribusikan barang dagangan mereka yang selama ini masih terkendala waktu dan regulasi.
"Dalam sebuah perbincangan dengan para kolega dari negara lain, hal yang paling mereka keluhkan adalah supply-chain, bagaimana caranya memindahkan satu kontainer ke negara lain dengan cepat," kata dia.
Dalam paket supply-chain nanti akan disepakati pengurangan hambatan-hambatan dalam regulasi terkait pajak dan bea cukai, sementara paket ekspor memberikan jaminan bahwa barang yang diekspor suatu negara akan dapat diekspor lagi (re-export guarantee).
Pada akhirnya, Gita mengatakan WTO akan semakin dekat kepada perdagangan bebas yang tidak hanya menjadikan suatu negara pasar bagi negara yang lain, tetapi juga mendukung industri di suatu negara melalui supply-chain dan kebijakan ekspor yang semakin mudah serta transparan.
APEC CEO Summit yang berlangsung di Bali International Convention Center pada 6-7 Oktober 2013, merupakan agenda tahunan dari APEC Business Advisory Council (ABAC) untuk membahas rekomendasi dari sektor swasta terhadap kebijakan yang akan diambil pemimpin ekonomi APEC.
Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013