Kemenag Babel imbau jemaah waspadai calo

8 Oktober 2013 21:36 WIB
Pangkalpinang (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengimbau jamaah haji di daerah itu mewaspadai calo yang menawarkan jasa atau bantuan ketika hendak mencium Hajar Aswad di Mekkah.

"Banyak jamaah haji yang tertipu karena setelah mendapat bantuan mencium Hajar Aswad, calo-calo itu meminta upah atau bayaran dengan nominal yang sangat mahal," kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Babel Abdul Aziz di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, calo-calo yang menawakan jasa itu merupakan warga Indonesia yang telah menetap atau berdomisili di Mekkah.

"Kepala Kanwil sudah pernah mendapat laporan langsung dari jamaah haji dimana awalnya calo-calo ini hanya menawarkan bantuan dengan bayaran seikhlasnya, namun terakhir mereka meminta upah tinggi sehingga jamaah haji merasa kecewa dan tertipu," tambahnya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sudah meminta kepada jamaah haji Babel agar mewaspadai hal tersebut serta menyarankan jamaah menolak langsung tawaran ataupun jasa itu.

"Hal ini sudah menjadi problem jamaah haji di Tanah Air termasuk dari Babel setiap tahun, sehingga sejak awal kami sudah mengingatkan agar lebih berhari-hati," katanya.

Menurut dia, kondisi fisik jamaah haji Indonesia yang berbadan kecil serta banyak di antaranya yang sudah lanjut usia sering dimanfaatkan calo untuk menawarkan bantuan agar dapat mencium Hajar Aswad.

"Tingginya keinginan jamaah untuk mencium Hajar Aswad meski tidak termasuk dalam rukun umrah atau haji sering dimanfaatkan calo untuk memperoleh keuntungan," jelasnya.

Ia berharap, jamaah haji dapat lebih berhati-hati menerima bantuan dari mukimin atau warga Indonesia yang berdomisili di Mekkah untuk mencegah praktik penipuan dengan modus tersebut.

"Kami berharap jamaah haji Babel tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad agar tidak dijadikan sebagai objek percaloan," tambahnya.
(KR-OSH/R014)

Pewarta: Ongku Sutan H
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013