Kenali tanda-tanda dehidrasi

10 Oktober 2013 16:56 WIB
Kenali tanda-tanda dehidrasi
Ilustrasi Minum (grafis)

Urin yang bagus itu kalau warnanya semakin jernih"

Jakarta (ANTARA News) - Kekurangan air dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti batu ginjal, infeksi kandung kemih, hingga kematian.

Menurut ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, ada beberapa ciri umum yang menandakan fase dehidrasi.

"Tanda-tanda dihidrasi itu harus dikenali biar tubuh tidak kekurangan air," kata Inge saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Ciri paling mudah yakni bibir mulai terasa kering. Saat itu, katanya, tubuh sudah memberikan sinyal bahwa tubuh mulai kekurangan air.

"Kalau kekurangan 1-2 persen, orang mulai haus, lelah, lemah, tidak nyaman, dan kehilangan nafsu makan," katanya.

Gejala yang menunjukkan bahwa dehidrasi sudah semakin parah apabila, kulit mulai memerah, penurunan urin, serta warna urin yang semakin pekat.

"Urin yang bagus itu kalau warnanya semakin jernih," katanya.

Sedangkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, dia menyarankan segera mendatangi dokter agar dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Agar terhindar dari dehidrasi, katanya, seseorang harus minum secara teratur yakni satu jam sekali. Jumlahnya pun bisa diperhitungkan tergantung dari umur serta aktivitas tubuh.

"Paling sederhana, jika kebutuhan air 2 liter sehari dan waktu bangun kita 16 jam ya 150 ml setiap jam," katanya.

Kebutuhan air pada manusia dipengaruhi oleh umur, aktivitas serta kondisi khusus. Umumnya, manusia membutuhkan air 2 hingga 2,5 liter air.

"Namun pada ibu hamil ada tambahan 400 ml dan ibu yang menyusui 800 ml," katanya.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013