Mina (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa pengobatan jamaah haji selama di Tanah Suci tidak dipungut biaya alias gratis, termasuk saat mendapat pelayanan di pos-pos kesehatan di Arafah dan Mina.Tidak ada biaya pengobatan alias gratis, termasuk obat-obatan. Kalau ada petugas meminta uang obat maka langsung tangkap saja,"
"Tidak ada biaya pengobatan alias gratis, termasuk obat-obatan. Kalau ada petugas meminta uang obat maka langsung tangkap saja," katanya kepada wartawan saat meninjau Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Mina, Sabtu.
Menag yang juga Amirulhaj itu menjelaskan seharusnya fasilitas pos kesehatan di Mina yang dimiliki Pemerintah Indonesia itu difasilitasi Pemerintah Arab Saudi agar kapasitasnya ditambah dan bisa lebih lengkap, karena mereka telah mengurangi beban tenaga kesehatan dari Pemerintah Arab Saudi.
Bahkan, Ketua Daker Madinah Ahmad Jauhari mengatakan dalam praktiknya banyak jamaah dari negara lain juga dibawa petugas ke pos pengobatan di Mina yang dikelola Indonesia dan mereka juga tetap mendapat pelayanan demi kemanusiaan setelah itu dirujuk ke RS Mina.
Lokasi pos kesehatan yang berada di mulut terowongan Mina itu telah dilengkapi sekitar 20 tempat tidur lipat, tabung oksigen, kursi roda, dan sejumlah obat-obatan.
Berdasarkan laporan dari Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti, jumlah jamaah Indonesia yang meninggal sampai Jumat (11/10) petang tercatat 72 orang, sementara pada periode yang sama musim haji sebelumnya tercatat 48 orang.
"Dengan pemantauan yang ketat mulai dari dokter kloter sampai pelayanan di sektor dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) maka angka kematian ini menurun, selain karunia dari Allah," katanya.
Ia menjelaskan ada 20 orang dari Tim Tenaga Evakuasi Tanpa Alat (TETA) yang berada di sejumlah titik di Mina untuk membantu mengevakuasi jamaah sakit ke pos kesehatan terdekat dengan tandu atau kursi roda karena sejumlah lokasi di Mina tidak diperkenankan adanya kendaraan.
Sementara terkait dengan jamaah haji lanjut usia yang sering kali sulit menahan untuk buang air maka Kementerian Agama akan membagikan 10.000 kantong air seni, namun hanya didesain untuk jamaah pria.
"Kantong air seni itu akan dibagikan di Mina. Ini dilakukan untuk membantu jamaah pria dan berusia lanjut agar yang tidak bisa menahan, tidak kencing sembarangan selama berada di Mina," kata Menteri Agama Suryadharma Ali seusai meninjau Arafah, Sabtu (12/10).
Kantong air seni itu berisi serbuk yang mampu mengubah air seni menjadi gel sehingga air seni tidak berbau dan jika dibuang ke tempat sampah air seni tidak akan berceceran.
Fasilitas kesehatan yang gratis itu merupakan bagian dari layanan pemerintah terkait biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang ditabung selama beberapa tahun, lalu jasa dari penyimpanan BPIH di bank itu dikembalikan kepada jamaah dalam berbagai fasilitas yang semuanya gratis sejak dari Tanah Air hingga ke Tanah Suci.
(B013/E011)
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013