Para perancang seperti Oscar Lawalata, Priyo Oktaviano, Toton Januar dan Tex Saverio menyuguhkan karya dengan tema berbeda dalam pagelaran bertajuk "Tales of Goddes", yang ingin memvisualisasikan Dewi dalam sosok perempuan masa kini.
Oscar menampilkan koleksi "My Name is Andromeda", yang merupakan pernyataannya mengenai kepercayaan bahwa konstelasi kekuatan dan kelemahan perempuan merupakan peleburan galaksi kepribadian multitalenta - personifikasi perempuan Indonesia yang sempurna dalam laju zaman.
Ia mengonstruksikan kecantikan dan kepribadian perempuan dalam busana-busana geometris berbahan tenunan serat wool (viscose) dan sutra hitam.
Lalu ada Priyo, yang menyuguhkan busana-busana bertema "Galore", kemegahan.
Priyo memadupadan kain tenun tapis berhias emas yang melambangkan kemewahan dan kejayaan kerajaan Lampung pada masa lalu dengan kemegahan istana Versailles di Prancis dalam karyanya.
Koleksi busana yang ditampilkan sebagian mirip dengan seragam perang Jenderal Perancis, Napoleon Bonaparte, dengan sentuhan feminin dan unsur modern.
Warna-warna busananya terkesan mewah dan gagah seperti emas, hitam dan merah. Semuanya menggunakan 80 persen kain tapis Lampung yang diolah dalam kemasan kemegahan Eropa.
Sementara Toton menuangkan keindahan alam dalam koleksi busananya yang bertema "The Sulthan and The Mermaid Queen: Abyss".
Dalam pagelaran itu juga ditampilkan busana-busana koleksi Populo Batik, yang menyuguhkan versi kontemporer dari sosok dewi-dewi Barat dan Timur yang kuat, jujur dan percaya diri.
Dan Tex Saverio menutup pagelaran itu dengan gaun-gaun dan jubah panjang dalam koleksi busana bertema "Exoskeleton".
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013