Ia mencontohkan, selama ini kata "apresiasi" yang merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris lebih sering digunakan daripada kata "penghargaan", padanannya dalam Bahasa Indonesia.
"Ada kata 'penghargaan'. Kalau ada padanannya kenapa harus pakai bahasa asing?" katanya saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Selasa (22/10) lalu.
"Bahasa adalah hasil, cerminan dari otak. Kalau kita bener kepalanya, akan bener juga hatinya. Itu semua berhubungan, otak, hati, dan ucapan. Kalau satu enggak benar, apa lagi dua, ya udah, kacau," katanya.
Menurut dia, hal itu terjadi karena ada yang salah dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
"Bukan pemuda yang salah, pendidikan yang salah," kata Jajang
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013