Risiko terkena serangan jantung dan stroke dalam waktu 12 tahun pada orang berusia 60 tahun lebih yang sering melakukan aktivitas rumah dan berkebun 27 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang melakukan kegiatan serupa.
Namun temuan dari studi yang dilakukan di Swedia itu terlepas dari apakah peserta secara teratur berolahraga.
Selain itu lansia yang sering melakukan kegiatan rumah dan berkebun tapi tidak berolahraga memiliki peluang bertahan yang sama pada akhir studi dibandingkan dengan mereka yang secara teratur berolahraga tetapi tidak melakukan kegiatan rumah dan berkebun.
"Mendorong setiap hari (aktivitas dalam rumah dan berkebun) bisa sama pentingnya dengan merekomendasikan olahraga teratur untuk lansia," kata para peneliti di British Journal of Sports Medicine edisi 28 Oktober.
Hasil terbaik terlihat pada orang-orang yang melakukan olahraga teratur serta kegiatan rumah dan berkebun, kata hasil studi yang dilansir laman LiveScience.
Meski demikian studi itu hanya menemukan hubungan dan belum bisa membuktikan bahwa kegiatan rumah dan berkebun pada tingkat yang lebih tinggi menyebabkan pernurunan risiko serangan jantung dan stroke.
Para peneliti menganalisis informasi dari 4.000 orang dewasa yang tinggal di wilayah Stockhlom, Swedia, yang sebelumnya mengalami serangan jantung atau stroke.
Peserta menjalani pemeriksaan fisik dan ditanya seberapa sering mereka melakukan aktivitas rumah dan berkebun seperti memperbaiki rumah, memotong rumput, memperbaiki mobil dan mengumpulkan jamur atau buah berri.
Mereka juga ditanya seberapa sering melakukan olahraga teratur, misalnya 30 menit melakukan aktivitas fisik dalam seminggu.
Menurut studi, mereka yang melakukan aktivitas dalam rumah dan berkebun memperlihatkan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik seperti kadar kolesterol dan lemak darah yang rendah dibandingkan dengan orang yang melakukan aktivitas rumah dan berkebun yang lebih rendah.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013