• Beranda
  • Berita
  • Rajin gosok gigi bisa kurangi risiko sakit jantung

Rajin gosok gigi bisa kurangi risiko sakit jantung

4 November 2013 20:16 WIB
Rajin gosok gigi bisa kurangi risiko sakit jantung
Ilustrasi: Siswi SD dalam sosialisasi cara menyikat gigi yang baik dan benar. (ANTARA/Irwansyah Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Menyikat gigi tidak hanya menghindarkan diri dari karang gigi serta bau mulut, tapi juga bisa menangkis penyakit jantung.

Itu kesimpulan akhir penelitian oleh Mailman School od Public Health di Columbia University, dimana peneliti menyimpulkan bahwa kebersihan mulut juga berhubungan dengan derajat rendah artherosclerosis, faktor utama risiko untuk penyakit jantung dan stroke.

Penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara kesehatan gusi dengan penebalan arteri.

Penelitian yang dipublikasi di Journal of the American Heart Association itu mencari apakah pembersihan gigi dengan benang, menyikat serta kunjungan rutin ke dokter bisa memengaruhi rasio carotid artherosclerosis, penebalan arteri karena pertambahan kalsium, kolesterol, dan substansi yang ditemukan dalam aliran darah.

Kondisi tersebut dihubungkan pada komplikasi kardiovaskular yang fatal seperti penyakit jantung koroner dan penyakit sekitar arteri.

Menurut Mose Desvarieux, pofesor epidemiologi dan penulis utama dalam penelitian, penemuan ini menyebutkan bahwa pengaruhnya jauh lebih besar dari yang dibayangkan.

"Hasilnya sangat penting karena atherosclerosis berkembang secara paralel baik dengan kondisi penyakit periodontal, terkait dengan gusi, dan profil bakteri pada gusi," katanya seperti dikutip laman Medical Daily.

"Ini bukti langsung dan memodifikasi profil bakteri bisa berpengaruh pada pencegahan dan memperlambat kedua penyakit," katanya.

Untuk meneliti apakah kondisi klinis periodontal berpengaruh pada artherosclerosis, peneliti mengkaji data dari penelitian Oral Infections and Vascular Disease Epidemiology, proyek penelitian sebelumnya yang menggunakan 5008 sampel plaque dari 420 orang dewasa.

Sampel itu dianalisis untuk 11 bakteri yang berimplikasi pada infeksi periodontal. Dengan menggunakan data tambahan kunjungan lanjutan, Desvarieuz dan koleganya kemudian meneliti perkembangan atau penurunan pada masing-masing kesehatan mulut.

Tim menemukan pada kelompok penelitian, mulut yang bersih berkebalikan dengan rasio artherosclerosis.

Subjek penelitian yang memiliki perkembangan kebersihan mulut menunjukkan perkembangan yang lambat terhadap intima-medial thickness (IMT). Pada subjek yang memiliki kondisi mulut yang buruk yang mengalami peningkatan yang signifikan.

Tim peneliti yakin bahwa penemuan mereka bisa memberikan pengaruh terhadap perawatan kardiovaskular.

"Sangat penting untuk meneruskan penelitian ini jika hubungan antara infeksi mulut dan atherosclerosis bisa membawa kondisi mengenai kondisi klinis serangan jantung dan stroke dan memodifikasi kondisi mulut bisa memberi hasil penuruan perkembangan pada atherosclerosis," katanya.

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013