Pertemuan T20 di hadiri oleh 11 Menteri, beberapa organisasi internasional. Topik yang dibahas pada pertemuan kali ini adalah “Advancing the Travel Facilitation”, yang merupakan kelanjutan dari deklarasi para pimpinan negara-negara G20 sebelumnya di Los Cabos, Meksiko. Demikian siaran pers Kemenparekraf yang diterima ANTARA News di Jakarta, Minggu.
Dalam pertemuan G20 di Los Cabos pada 2012 Kepala Negara G20 sepakat bahwa pembangunan kepariwisataan di negara-negara G20 adalah wahana penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memfasilitasi proses visa mengingat bahwa hasil studi UN WTO menunjukkan bahwa proses kemudahan visa di negara-negara G20 dapat menambah 112 juta kedatangan wisatawan internasional di tahun 2015, dengan tambahan penerimaan devisa sebesar US$ 206 miliar serta 5,1 juta lapangan kerja di seluruh negara anggota G-20 antara tahun 2013-2015.
Pada pertemuan T20 di London, peserta rapat melaporkan apa yang telah dilakukan secara nasional maupun dalam rangka kerjasama regional sejak pertemuan T20 yang ke-4 di 2012 dalam rangka fasilitasi visa dalam rangka efficient dan secure travel, atau memperbaiki efisensi fasilitasi visa tanpa mengurangi aspek keamanan.
Berbagai negara telah menambah visa on arrival, pembebasan visa, pembebasan visa antara negara di suatu kawasan dan penyempurnaan informasi. Indonesia melaporkan peningkatan jumlah Visa on Arrival, dimulainya autogate untuk mempercepat proses imigrasi; kerjasama di ASEAN dan Travel Facilitation Initiative di APEC.
Sekretaris Jenderal UNWTO Taleb Rifai memuji peran Pemerintah Indonesia yang telah sangat aktif dalam mendorong kemudahan perjalanan wisata antarnegara, termasuk yang telah dilakukan pada tataran kerjasama APEC seperti melalui pertemuan "High Level Policy Dialogue on Travel Facilitation" yang telah dilakukan sebagai rangkaian APEC Summit di Bali bulan Oktober 2013 lalu.
Para Menteri T20 pada pertemuan di London ini sepakat melanjutkan program fasilitasi visa dan memperluas ke pendekatan yang lebih komprehensif untuk Travel Facilitation dan agar adanya kesepakatan untuk membuat rencana kerja dan aksi agar ada perkembangan yang terarah dan terukur.
Disamping itu untuk membangun kerangka kebijakan yang mendukung kebutuhan investasi infrastruktur dan sumberdaya manusia menuju pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.
"Sebagai negara yang sangat berkepentingan dengan pembangunan kepariwisataan, hasil pertemuan para Menteri T20 di London ini telah sesuai dengan kebijakan pembangunan kepariwisataan Indonesia yang dijalankan saat ini. Namun masih harus dilengkapi dengan rencana tindak yang bisa segera dapat diimplementasikan," demikian Menparekraf Mari Pangestu.
Pewarta: Desy Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013