Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melengkapi persyaratan usulan Gunung Rinjani menjadi geopark dunia.Awal tahun depan sudah bisa diusulkan
"Kami (NTB) tingkatkan koordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kemparekraf untuk mengetahui karakteristik geopark (taman bumi) dunia, dan berbagai persyaratannya. Kalau belum terpenuhi, ya kami penuhi," kata Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi di Mataram, Jumat, ketika ditanya upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mendapatkan status Rinjani Geopark Dunia.
Zainul mengatakan, upaya lainnya yakni menjaga kelestarian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang kini telah menjadi Geopark Nasional, dari aspek geologis, arkeologi, keragaman ekologi serta budaya.
Konsep pengelolaan geopark menyatukan antara pengelolaan warisan geologi dan warisan budaya dari suatu wilayah, dan pada dasarnya memiliki tiga tujuan utama, yaitu konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan.
"Kaldera (danau) Segara Anak yang ada di Rinjani misalnya, harus tetap terjaga dari orang-orang yang berkunjung ke sana. Jangan sampai ada kegiatan yang bisa merusak ekosistem di situ, tanaman dan kaldera di sana harus tetap dilestarikan," ujar Gubernur NTB dua periode berturut-turut sejak 2008 itu.
Selain itu, kata Zainul, promosi tentang potensi Rinjani Geopark Nasional harus terus dilakukan secara berkesinambungan agar diketahui masyarakat dunia.
Menurut dia, tiga hal pokok itu yakni koordinasi dengan pusat, kelestarian geopark, dan promosi, menjadi hal prioritas yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan status geopark dunia untuk Gunung Rinjani.
"Tentu penyiapan dokumen usulan yang pengajuannya melalui pemerintah pusat. Awal tahun depan sudah bisa diusulkan," ujarnya.
Pengusulan geopark dunia, dilakukan Komite Geopark Nasional Indonesia yang didalamnya terdapat pejabat Kementerian ESDM dan Kemparekraf, serta Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), sesuai prosedur dan mekanisme pengusulan, yang ditujukan kepada Sekretariat Global Geoparks Network (GGN) UNESCO.
Pewarta: Anwar Maga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013