Bocah gizi buruk ditemukan di Bogor

26 November 2013 08:31 WIB
Bocah gizi buruk ditemukan di Bogor
Ilustrasi - Penderita gizi buruk. (ANTARA/Ampelsa)

Bocah bernama Eneng Ratna usia 8 tahun, memiliki berat tubuh 11 kilogram

Bogor (ANTARA News) - Bocah penderita gizi buruk ditemukan seorang relawan Desi Supriharti di Kampung Tegal, Desa Cilaku, Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan kondisi sangat memprihatinkan.

"Bocah bernama Eneng Ratna usia 8 tahun, memiliki berat tubuh 11 kilogram," kata Desi saat dihubungi Antara di Bogor, Selasa.

Desi mengatakan, informasi bocah gizi buruk diperolehnya dari tetangga dekat rumahnya yang melaporkan adanya anak tetangganya yang menderita sakit dengan tubuh kurus kering tinggal tulang dan perut buncit.

Bersama rekan-rekan relawannya, Desi langsung mengunjungi keluarga bocah tersebut, bocah diduga mengalami gizi buruk, karena dilihat secara fisik usianya 8 tahun namun hanya memiliki berat 11 kg.

Desi mengatakan, Eneng Ratna merupakan anak yatim dari seorang ibu yang bekerja sebagai tukang sayur keliling.

Eneng Ratna tinggal bersama ibunya Maryani di Kampung Tegal RT 01/RW 02, Desa Cilaku, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Tim Relawan Bogor Barat, berupaya menyelamatkan Eneng dengan membawanya ke Puskesmas terdekat. Namun, karena tidak mendapatkan penanganan segera. Relawan membawa Enek ke Rumah Sakit Dompet Duafa, Senin (25/11) malam.

"Alhamdulillah, setelah di RS Dompet Duafa, pasien langsung ditangani. Hasil obrservasi Eneng menderita gizi buruk," kata Desi yang menyebutkan, selain menderita gizi buruk, Enek juga memiliki sakit penyerta yakni TB tulang dan abdomen yang masih ditelusuri apakah karena tumor atau penyebab lain.

Penemuan pasien gizi buruk oleh Tim Relawan Bogor Barat bukan yang pertama kalinya, hampir setiap tahun mereka mengirimkan pasien-pasien tidak mampu ke RS Dompet Duafa yang kebanyakan menderita gizi buruk berasal dari wilayah Barat seperti Parung Panjang dan Tenjo.

Tercatat selama 2012 Relawan Bogor Barat menemukan tiga kasus gizi buruk dan pada 2013 Eneng merupakan kasus yang keempat berhasil ditangani relawan.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013