Pontianak (ANTARA News) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dengan ketinggian satu hingga dua meter, melumpuhkan jalur transportasi antarkabupaten Landak-Bengkayang.Banjir di daerah kami luar biasa. Rumah saya juga ikut terendam. Jalan raya di Menjalin dan Karangan tergenang, sehingga arus transportasi macet sambil menunggu air surut,"
"Banjir di daerah kami luar biasa. Rumah saya juga ikut terendam. Jalan raya di Menjalin dan Karangan tergenang, sehingga arus transportasi macet sambil menunggu air surut," kata Camat Mempawah Hulu Paolip menghubungi, Rabu.
Ia mengatakan, warga korban banjir sudah dievakuasi menggunakan ponton buatan masyarakat. Karena ratusan rumah terendam.
"Kita bersama-sama membantu masyarakat yang rumahnya terendam banjir untuk diungsikan di daerah yang aman," ujar Paolip lagi.
Sementara itu, jalan di Dusun Medang dan Songga, Kecamatan Menyuke, juga tergenang. Akibatnya, arus transportasi dari Darit, Kabupaten Bengkayang menuju Kabupaten Landak lumpuh total.
"Air sungai Menyuke meluap naik ke badan jalan mencapai 1 sampai 2 meter. Sehingga mobil sama sekali tidak bisa melintas. Pasar Darit juga mulai tergenang. Padahal baru bulan lalu banjir," kata Akran Kepala Desa Darit.
Ia mengatakan, warga berharap bantuan dari pemerintah dan dermawan dalam bentuk sembako segera diberikan. Karena korban banjir tidak bisa memasak dan harus tertahan di tempat pengungsian.
Selain lokasi tersebut, banjir juga menggenangi jalan Sidas Kecamatan Sengah Temila, sejumlah kendaraan sepeda motor terpaksa tidak bisa melintas karena badan jalan raya tergenang air.
"Saya menunggu air surut baru bisa menyeberang jalan. Dari pada motor rusak masuk air knalpotnya," ujar Devi, seorang warga dari Ngabang yang akan menuju Pahauman.
Sebagian pengendara ada yang menggunakan jasa ojek. Motor dinaikkan di atas mobil pick up untuk diseberangkan dengan jarak sekitar satu kilometer.
Akibat tersebut, warga Sidas tidak bisa beraktivitas. Karena mengamankan barang-barang. Sejumlah fasilitas umum seperti Madrasah Diniyah Sidas juga terendam.
"Madrasah kami juga terendam, tidak bisa belajar anak-anak santri. Air sungai Sidas meluap, karena hujan lebat satu malaman," ujar H. Sulaiman pimpinan Madrasah Diniyah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak dan TNI dari satuan Armed Ngabang turun ke lokasi untuk membantu evakuasi korban banjir dengan menggunakan perahu karet. (*)
Pewarta: Nurul Hayat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013