Kairo (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia melakukan promosi wisata di Turki dengan mengikuti pameran wisata internasional "Izmir Turkey Travel Fair".Keikutsertaan Indonesia dalam pameran wisata internasional di Turki ini merupakan upaya menggaet wisatawan dari negara sahat tersebut,"
"Keikutsertaan Indonesia dalam pameran wisata internasional di Turki ini merupakan upaya menggaet wisatawan dari negara sahat tersebut," kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Ankara, Robertus Irawan kapada Antara Kairo, Jumat.
Pameran wisata Internasional yang berlangsung selama empat hari pada 5--8 Desember itu diikuti oleh sejumlah negara.
"Banyak pengunjung warga Turki memuji Indonesia saat memasuki stand Indonesia di pameran tersebut dengan mengatakan, Endonezya cok guzel (Indonesia itu indah), I love Indonesia, beautiful country," kata Robertus.
Menurut Ketua Delegasi Promosi Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kereatif, M.Akmal D, pangsa pasar wisman Turki cukup bagus untuk menggaet mereka mengunjungi Indonesia.
"Kecintaan orang Turki yang besar kepada Indonesia menjadi modal untuk menarik sebanyak mungkin wisman dari Turki dan profesional wisata manca negara lainnya dalam pameran wisata internasional ini", tutur Akmal.
Robertus menilai, pada umumnya orang Turki kenal Indonesia sebagai saudara sesama negara berpenduduk Muslim yang ramah, murah senyum dan sopan.
Diungkapkannya, hubungan sejarah Turki - Indonesia di mulai sejak zaman kerajaan Usmaniah (Ottoman) dengan Aceh, dan kekayaan wisata peninggalan sejarah keagamaan di Turki banyak dikenal dikunjungi orang Indonesia.
"Siapa yang tidak kenal kota Istanbul? Masih banyak kota-kota sejarah lainnya di negara yang menghubungkan dua benua, yakni Asia dan Eropa ini," paparnya.
Robertus menjelaskan, pemerintah dan pegiat kemanusiaan Turki banyak membantu korban bencana tsunami Aceh tahun 2004, demikian pula Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa bumi di provinsi Van, bagian timur Turki tahun 2011. (*)
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013