Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Senin menyatakan, dari total kebutuhan daging nasional tersebut akan dipenuhi dari dalam negeri sebanyak 80 persen sedangkan sisanya 20 persen dari impor.
Seusai melantik pejabat eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Kementan, Suswono menyatakan, ada sejumlah kendala teknis seperti sikap peternak sapi lokal dan pasokan sapi lokal yang terus mengalami penurunan.
"Petani kita pendekatannya tidak agribisnis tapi memelihara sapi untuk tabungan. Jualnya saat butuh meskipun harga sedang bagus kalau tidak membutuhkan yang dia tidak mau menjual ternaknya," katanya.
Berdasarkan angka Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah populasi sapi di Indonesia menurun 2 juta ekor di tahun 2013 menjadi hanya 14 juta ekor.
Sehingga menurut Suswono perlu ada upaya untuk menambah jumlah populasi sapi seperti mendatangkan sapi betina impor dari luar negeri.
Sementara itu menyinggung masih tingginya harga daging sapi di pasaran masih tetap tinggi, Mentan menyatakan keheranannya hal itu masih terjadi.
Padahal, menurut dia, impor sapi hidup siap potong maupun sapi bakalan sudah dibuka tanpa batas.
Saat ini harga daging sapi di pasar tradisional Jakarta masih Rp95.000/Kg, bahkan menjelang Natal dan Tahun Baru 2014, diprediksi akan meningkat terdongkrak kenaikan harga daging karkas yang sudah naik Rp3.000/kg.
Ia menyerahkan solusi masalah ini kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) karena kementerian tersebut dinilai lebih tahu alasan mengapa harga daging masih tetap tinggi.
"Menurut kami, kementerian perdagangan yang akan memantau lebih detil. Intinya saat ini tidak ada hambatan di Kementan dalam arti selama ini memang tidak ada hambatan cuma waktu itu disepakati dengan kuota tetapi saat ini tidak lagi dengan tujuan menurunkan harga. Kita harap bulan ini bisa turun," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013