Digital Icon adalah ajang pencarian idola di bidang musik yang terselenggara atas kerja sama Uzone dengan Republik Cinta Manajemen (RCM). Berbeda dengan ajang pencarian bakat lainnya yang pernah diikuti Dhani, peserta Digital Icon harus mengunggah video mereka ke www.uzone.co.id/wow untuk dinilai para juri.
Dhani mengatakan pada ajang pencarian bakat ini, selain mencari penyanyi maupun band, mereka juga menerima individu yang memiliki kemampuan memainkan instrumen musik namun belum tergabung dengan band.
"Nanti kami gabungkan dengan bassis, drummer dan yang lainnya, yang kami anggap jago, untuk jadi band," kata Ahmad Dhani, saat menggelar jumpa pers di kawasan Sarinah, siang ini.
Ajang ini pun membuka kesempatan bagi band metal dan band indie untuk turut ikut serta. Pemilik RCM ini menilai band metal dan indie tidak mendapat tempat di dunia televisi, sedangkan di negeri ini cukup banyak band metal dan indie yang berkualitas.
Digital Icon pun menyediakan tempat untuk para pengarang lagu. "Lagunya bisa dipakai penyanyi terkenal yang gabung di grup kami," tambahnya.
Dhani mengatakan ia tidak terlibat menjadi juri dalam acara ini karena ia masih terikat kontrak dengan ajang pencarian bakat lainnya. Tata Janeeta dan Lilo KLa Project akan menjadi dewan juri Digital Icon.
Peserta dapat mengunggah video mereka hingga bulan Februari 2014. Setelah itu , Juri akan mengadakan audisi di Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Rencananya, karya dari juara ajang tersebut akan dimuat dalam satu album.
"Mudah-mudahan akan jadi ajang alternatif," pungkas Dhani.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013