Jakarta (ANTARA News) - Larangan total merokok --baik di rumah maupun di tempat-tempat umum-- membantu perokok mengurangi atau berhenti merokok secara permanen, demikian hasil penelitian dari para peneliti pada Fakultas Kedokteran Universitas California di San Diego (UCSD) yang dimuat jurnal Preventive Medicine.
Dr. Wael K. Al-Delaimy dari UCSD dan para koleganya mensurvey 1.718 perokok dewasa di California dan mendapati kesimpulan bahwa pelarangan total merokok baik di rumah maupun di di luar rumah telah meningkatkan kesempatan perokok untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaannya merokok.
California adalah negara bagian pertama di AS yang melarang merokok di tempat publik pada 1994.
Tim mendapati fakta bahwa larangan merokok di rumah berkaitan dengan turun secara signifikannya kebiasaan merokok atau bahkan meninggalkan kebiasaan itu. Fakta ini tak terjadi pada daerah yang tidak menerapkan ketentuan larangan merokok secara total.
"Pada rumah yang sama sekali dilarang merokok, kami mendapati para perokok yang mengurangi konsumsi merokok dan berupaya keluar (dari kebiasaan ini) ketimbang di rumah yang membolehkan merokok di sejumlah bagian rumah itu," kata Al-Delaimy seperti dikutip medicalnewstoday.com.
Saat bersamaan, para perokok yang tinggal di kota-kota yang menerapkan ketentuan dilarang merokok, lebih berhasil meninggalkan kebiasaannya merokok dibandingkan dengan perokok di daerah yang tidak memiliki ketentuan larangan merokok.
Menurut Smoke-Free San Diego, sekitara 400.000 orang di seluruh Amerika Serikat mati setiap tahun akibat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan rokok.
Di samping penyebab penyakit kanker dan kardiovaskuler, merokok juga meningkatkan sejumlah risiko kesehatan seperti kemandulan dan rendahnya angka kelahiran.
Tapi yang menjadi keprihatinan paling besar dari merokok adalah akibat asap rokok yang meninggalkan racun pada rambut, pakaian, interior mobil, karpet dan media-media lain yang menyerapnya.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013