Camat Pandrah Jamaluddin, Kamis menyatakan, sekitar 405 kepala keluarga kini mengungsi di tempat aman, setelah rumah mereka terendam banjir.
"Ribuan warga Desa Pandrah Kandeh dan Pandrah Janeng mengungsi di tempat aman, masih dalam kawasan desa mereka. Tenda-tenda darurat sudah didirikan untuk mereka berteduh menunggu air surut," ujar Jamaluddin.
Ia mengatakan banjir terjadi karena Sungai Krueng, Pandrah tidak mampu menampung debit air yang datang dari Krueng Meuseugob di Kecamatan Simpang Mamplam, setelah hujan terus mengguyur wilayah itu dalam tiga hari terakhir.
"Dapur umum sudah disediakan di dua titik untuk mengatasi masalah konsumsi masyarakat yang mengungsi, sedangkan air berangsur surut, semoga mereka dapat segera kembali ke rumahnya dan kembali hidup normal," ucap Jamaluddin.
Pemkab Bireuen melalui Dinas Sosial, telah menyalurkan bantuan berupa beras, gula pasir, mie instan dan minyak goreng untuk kebutuhan makan pengungsi.
"Pandrah setiap akhir tahun selalu banjir, untuk mencegah terjadinya banjir Pemerintah Aceh perlu melakukan normalisasi daerah aliran sungai (DAS) dan pelebaran waduk," kata Jamaluddin.
Pewarta: Irwansyah Putra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013