• Beranda
  • Berita
  • Tekanan darah tinggi pada wanita lebih berbahaya dari pria

Tekanan darah tinggi pada wanita lebih berbahaya dari pria

3 Januari 2014 15:52 WIB
Tekanan darah tinggi pada wanita lebih berbahaya dari pria
Ilustrasi Darah Tinggi (grafis)
Jakarta (ANTARA News) - Penelitian terbaru dari Wake Forest Baptist Medical Center di North Carolina (Amerika Serikat bagian Tenggara) menunjukkan wanita dengan tekanan darah tinggi beresiko lebih tinggi mengalami penyakit vaskular (penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah) dibandingkan pria.

Studi ini dipublikasikan jurnal Therapeutic Advances in Cardiovascular Disease.

Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar satu dari tiga dewasa di Amerika memiliki tekanan darah tinggi, yang membuat mereka beresiko mengalami penyakit jantung dan stroke.

Tetapi dalam studi terakhirnya, para peneliti menemukan "perbedaan signifikan" dalam mekanisme yang menyebabkan tekanan darah tinggi pada wanita dibandingkan pria.

"Ini adalah studi pertama yang meninjau jenis kelamin sebagai elemen pemilihan obat antihipertensi," kata profesor ilmu bedah di Wake Forest Baptist, Dr. Carlos Ferrario seperti dilansir Medical News Today.

Ia mencatat secara tradisional, komunitas medis "berpikir jika tekanan darah tinggi sama untuk kedua jenis kelamin" dan melakukan pengobatan berdasarkan pemikiran itu.

Resiko penyakit vaskular

Untuk melihat perbedaan, Ferrario dan timnya mempelajari 100 pria dan wanita berusia 53 tahun dan lebih yang belum mengobati tekanan darahnya.

Mereka tidak memiliki penyakit berat lainnya, menurut tes yang dilakukan peneliti, yang memperlihatkan apakah pembuluh darah atau jantung dapat meningkatkan tekanan darah.

Para peneliti menemukan, dibandingkan dengan pria yang memiliki tekanan darah tinggi selevel, wanita beresiko 30-40 persen penyakit vaskular.

"Penemuan studi kami menunjukkan perlunya memahami lebih baik dasar-dasar proses hipertensi wanita untuk menyesuaikan pengobatan optimal untuk populasi rentan," kata Ferrario.

Ia menunjukkan protokol terbaru diperlukan untuk mengobati tekanan darah tinggi pada wanita dan tim mengatakan wanita memerlukan pengobatan lebih awal dan lebih agresif dibandingkan pria.

Menurut penelitian, selama 20 sampai 30 tahun terakhir, telah terjadi penurunan angka kematian yang signifikan akibat penyakit kardiovaskular pada pria. Namun, statistik yang sama tidak berlaku untuk wanita.

Penyakit jantung kini menjadi penyebab utama kematian pada wanita. CDC merekomendasikan pola gaya hidup tertentu untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung seperti makan makanan yang sehat, menjaga berat badan yang sehat, tetap aktif secara fisik, tidak merokok dan membatasi penggunaan alkohol.

Penerjemah:
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014