Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 99 karbol berpangkat sersan taruna tingkat II Akademi Angkatan Udara Yogyakarta akan mengikuti latihan para dasar terjun payung di Pangkalan Udara TNI AU Sulaiman, Bandung.... itu untuk memperkuat karakter awak dirgantara dan calon perwira TNI AU... "
"Para dasar terjun payung merupakan latihan kematraan yang wajib diikuti karbol kami," kata Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Iman Sudrajat, di Yogyakarta, Kamis.
Karbol sebutan resmi taruna di Akademi Angkatan Udara, diinspirasi kebolehan dan kecerdasan Laksamana Madya Udara (Anumerta) Abdulrahman Saleh, yang dijuluki "karbol" oleh koleganya pada perang kemerdekaan Indonesia.
Pada upacara pemberangkatan kontingen latihan para dasar karbol AAU tingkat II, Sudrajat mengatakan, latihan dilaksanakan selama satu bulan mulai 9 Januari-11 Februari 2014, di Pangkalan Udara TNI AU Sulaiman, Bandung.
Di pangkalan udara ini juga bermarkas Korps Pasukan Khas TNI AU, organ internal TNI AU yang didedikasikan untuk pengendalian pangkalan udara, pertempuran udara, dan SAR udara serta intelijen dan operasi khusus.
"Materi latihan para dasar terjun payung bagi taruna AAU itu meliputi teori praktek darat dan praktek terjun. Latihan para dasar terjun payung itu untuk memperkuat karakter awak dirgantara dan calon perwira TNI AU," katanya.
Hal penting dia tegaskan, agar semua pelaksana latihan terjun payung militer para dasar itu mengutamakan keselamatan dan keamanan latihan.
"Materi latihan para dasar terjun payung bagi taruna AAU itu meliputi teori praktek darat dan praktek terjun. Latihan para dasar terjun payung itu untuk memperkuat karakter awak dirgantara dan calon perwira TNI AU," katanya.
Hal penting dia tegaskan, agar semua pelaksana latihan terjun payung militer para dasar itu mengutamakan keselamatan dan keamanan latihan.
"Dalam kurikulum pendidikan AAU, selain terbang layang masih ada dua latihan lagi kematraan yang diakhir kegiatan ditandai dengan penyematan brevet yakni latihan para dasar terjun statik dan latihan bertahan di laut dan hutan rimba," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014