Pangandaran (ANTARA News) - Seorang mahasiswa Rifki Prianto (22) asal Bandung yang hilang terseret ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berhasil ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa, Jumat malam.Satu orang korban yang terseret ombak sudah berhasil ditemukan tadi malam dengan kondisi fisiknya membengkak,"
Kepala Satuan Polisi Air Pangandaran, AKP Firman Alamsyah mengatakan, korban yang hilang itu berhasil ditemukan sekitar pukul 19.45 WIB dengan kondisi tubuh masih utuh namun tampak membengkak.
"Satu orang korban yang terseret ombak sudah berhasil ditemukan tadi malam dengan kondisi fisiknya membengkak," kata Firman.
Ia menuturkan korban berhasil ditemukan oleh Satpol Air bersama Balawista Pantai Pangandaran dan petugas gabungan lainnya yang terlibat melakukan pencarian korban.
Jasad korban, kata dia, ditemukan di bibir pantai barat Pangandaran atau sekitar 300 meter dari lokasi korban dikabarkan hilang terseret ombak.
"Kalau korban yang pertama berhasil ditemukan sebelah kiri pantai, untuk korban yang sekarang ditemukan sebelah kanan pantai, sekitar 300 meter dari lokasi korban berenang," katanya.
Sebelumnya empat mahasiswa asal Bandung terseret ombak saat berenang di kawasan zona berbahaya atau pantai terlarang bagi wisatawan melakukan aktivitas berenang, Kamis (9/1) pagi.
Peristiwa itu menyebabkan Yosep Muhamad Rizal (22) mahasiswa Unisba, Bandung warga Kecamatan Cibenying Kidul, Kota Bandung, ditemukan tewas beberapa jam setelah terseret ombak.
Sedangkan dua orang lainnya selamat dari terjangan ombak yakni Irfan Firmansyah (20) dan Abdul Rizal (21) keduanya mahasiswa YPKP warga Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung.
Satpol Air mengimbau kepada pengunjung objek wisata Pantai Pangandaran agar mematuhi rambu-rambu larangan atau zona berbahaya bagi wisatawan melakukan aktivitas berenang.
Zona berbahaya itu berada di kawasan Pos 4 dan Pos 5 karena memiliki karakter arus ombak yang cukup kuat dan mengancam keselamatan bagi wisatawan yang berenang di kawasan Pos tersebut.(*)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014