Islamabad (ANTARA News) - Sejumlah penyerang bersenjata Taliban membunuh tiga orang yang bekerja untuk sebuah televisi swasta di kota Karachi, Pakistan selatan, Jumat, kata televisi itu dan kelompok militan tersebut.Kami akan terus menyerang media jika mereka tidak menghentikan propaganda yang menentang Islam dan Taliban."
Penyerang yang naik sepeda-motor menembak mati teknisi, penjaga keamanan dan supir yang bekerja untuk Express TV, kata stasiun televisi itu, lapor Reuters.
Juru bicara Taliban Sajjad Mohmand mengatakan dalam pembicaraan telepon dengan Reuters, pihaknya bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Kami akan terus menyerang media jika mereka tidak menghentikan propaganda yang menentang Islam dan Taliban," katanya.
Mantan juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan mengatakan kepada televisi itu, mereka diserang karena Taliban menganggap liputan televisi itu berat sebelah dan Taliban akan terus menyerang wartawan yang tidak sepaham dengan mereka.
Express TV diserang dua kali tahun lalu dan sejumlah pegawainya cedera.
Lima wartawan tewas di Pakistan tahun lalu. Komite Perlindungan Wartawan menyatakan, Pakistan merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014