Banjir kembali genangi kawasan Ciledug

19 Januari 2014 13:16 WIB
Banjir kembali genangi kawasan Ciledug
Warga berusaha melintasi genangan air ketika banjir merendam Jalan KH. Hasyim Ashari, Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (13/1). Akibat luapan kali angke ruas jalan yang menghubungkan Tangerang-Jakarta itu terendam setinggi 40-50 cm. (ANTARA FOTO/Lucky.R) ()
Tangerang (ANTARA News) - Banjir kembali menggenangi sejumlah kawasan Ciledug, Tangerang, Banten, dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 50 sentimeter, Minggu.

Salah satu warga RT 01, RW 06 Perumahan Pinang Griya Permai, Andriansyah (25) yang kawasannya dilintasi langsung Sungai Angke yang berhulu di Bogor, mengatakan sejak Minggu dini hari, air kembali masuk ke rumahnya, dan pada Minggu pagi, sudah setinggi 50 sentimeter.

Sebelumnya, sejak Rabu (15/1) hingga Sabtu (18/1), banjir yang menggenangi pemukiman Pinang Griya dan Ciledug setinggi satu meter lebih sudah surut.

"Ini akibat hujan waktu Sabtu kemarin seharian, maka itu air kembali tinggi, dan juga luapan dari Kali Angke," kata Andriansyah.

Andriansyah yang sudah mengungsikan empat anggota keluarganya mengkhawatirkan air akan semakin tinggi karena datangnya air kiriman dari wilayah Bogor Barat melalui Sungai Angke.

Kawasan Pinang Griya Permai hanya berjarak sekitar 500 meter dari kawasan Perumahan Ciledug Indah I yang kerap menjadi lokasi banjir terparah di kawasan Ciledug, Tangerang, Banten.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah warga Perumahan Pinang Griya Permai sudah mengungsikan kembali barang-barangnya, terutama kendaraan bermotor ke dataran tinggi yang dekat dengan kediaman Mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

Warga lainnya, Imam Sa'roni (57) di RT 05 RW 10 Pinang Griya, mengatakan air kembali masuk ke rumahnya pada Minggu pagi, namun dengan debit air yang tidak terlalu tinggi sekitar lima hingga 10 sentimeter atau setinggi mata kaki orang dewasa.

Ketika air masuk ke rumah, dia langsung mengungsikan barang-barang seperti kendaraan bermotor, alat elektronik, makanan dan pakaian ke wilayah dataran yang lebih tinggi.

"Pemberitahuan dari BPBD, bantaran Sungai Angke harus sudah siap-siap mengungsi, saya ini juga mau berangkat ke atas untuk mengungsi," kata Imam.

Pada Minggu pagi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa tinggi muka air di hulu Sungai Angke mengalami kenaikan, bahkan berstatus siaga I, karena curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah di Jakarta.

"Pada Minggu (19/1) pukul 08.00 wib posisi tinggi muka air di beberapa pintu air sungai Siaga I atau Kritis. Pintu Air Karet 670 cm (Siaga I), Waduk Pluit 150 cm, Sunter Utara 155 cm, dan Sunter Selatan 243 cm. Sedangkan TMA (tinggi muka air) di Angke Hulu pada pukul 06.00 wib pada 300 cm (Siaga I)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014