Korsel investasi besar-besaran di teknologi 5G

22 Januari 2014 14:31 WIB
Korsel investasi besar-besaran di teknologi 5G
Ilustrasi (Grafis)

Jika kami memiliki teknologi yang bisa mengakses cepat internet di kereta-kereta supercepat ini, maka kami bisa menciptakan kesempatan-kesempatan baru di seluruh dunia"

Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan yang menjadi salah satu negara di dunia yang paling luas terjaring internet, Rabu, mengumumkan akan berinvestasi 1,6 triliun won (Rp18 triliun) untuk membangun layanan nirkabel generasi 5 atau teknologi 5G yang membuat unduh satu film penuh pun hanya memerlukan waktu satu detik.

Kementerian Sains Korea Selatan mengatakan akan menerapkan teknologi yang 1.000 kali lebih cepat dari layanan 4G yang saat ini berlaku, dalam enam tahun ke depan.

"Kami telah membantu mendorong pertumbuhan nasional dengan layanan 2G pada 1990-an, 3G pada 2000-an dan 4G sekitar 2010. Kini tiba waktunya untuk mengambil langkah penjajakan guna mengembangkan 5G," kata kementerian itu seperti dikutip AFP.

"Negara-negara Eropa, China dan AS tengah melakukan upaya-upaya agresif dalam mengembangkan teknologi 5G...dan kami yakin akan ada kompetisi sengit di pasar ini pada beberapa tahun," sambung kementerian itu.

Menurut satu peta jalan, layanan uji coba 5G dioperasikan tahun 2017, sedangkan layanan komersial penuh pada Desember 2020.

Sejumlah industri terkait akan bisa melipatgandakan penjualan perangkat-perangkat dan sarana infrastruktur terkait 5G sampai 331 triliun won dari 2020 sampai 2026.

Pemerintah berharap bisa menjalankan rencana ini dengan investasi dan kerjasama dari para operator seperti SK Telecom dan Korea Telecom, selain juga para pembuat handset seperti Samsung dan LG.

Pemerintah Korsel juga berusaha memperluas industri peralatan infrastruktur telekomunikasi yang relatif lebih lemah dibandingkan dengan sektor perangkat mobile yang perkasa.

Dipimpin Samsung --produsen handset terbesar dunia-- Korea Selatan menguasai 30 persen pangsa pasar perangkat mobile di seluruh dunia.

"Namun industri perangkat infrastruktur telekomunikasi hanya menguasai 4,4 persen pangsa pasar global, dengan ekspor yang sangat terbatas," kata kementerian itu.

Para produsen perlengkapan telekomunikasi China seperti Huawei memperluas kehadirannya di pasar global dari 12 persen pada 2007 menjadi 26 persen pada 2012.

Seoul ingin menguasai 20 ceruk pasar peralatan infrastruktur telekomunikasi global sampai 2020, kata Kementerian Sains Korsel.

Korea Selatan terkenal sebagai pemimpin teknologi internet dengan memiliki kecepatan broadband melewati yang ada di Eropa dan Amerika Serikat.

Teknologi 5G akan membuat pengguna bisa mengunduh sebuah file film 800 megabyte hanya dalam waktu satu detik, jauh lebih cepat dari 4G yang memerlukan waktu 40 detik.

Kementerian Sains Korsel yakin dengan kecepatan seperti itu perusahaan-perusahaan Korea Selatan akan menjadi pemenang di dunia.

Teknologi baru itu juga membuat orang yang menaiki kereta supercepat berkecepatan 500 km per jam akan bisa mengakses Internet.  Saat ini orang tak bisa mengakses internet pada kereta berkecepatan di atas 300 km per jam.

"Kereta-kereta peluru (super cepat) di seluruh dunia tetap bisa berlari cepat, dengan beberapa di China bisa memacu dalam kecepatan 500 dan 600 kilometer per jam," kata seorang pejabat kementerian itu seperti dikutip AFP.

"Jika kami memiliki teknologi yang bisa mengakses cepat internet di kereta-kereta supercepat ini, maka kami bisa menciptakan kesempatan-kesempatan baru di seluruh dunia," kata dia.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014