Kisah jatuh bangun hidupnya dituliskan dalam buku setebal 272 halaman itu, mulai dari pengalaman sebagai anak yang berada dalam lingkungan broken home, kesuksesannya di dunia akting, rencana pernikahan yang sempat kandas, hingga akhirnya dia menambatkan hati pada lelaki yang kini menjadi pendamping hidup.
Perempuan yang namanya melambung sejak membintangi "Eiffel, I'm In Love" itu enggan menyebut buku ini sebagai biografi. "Ini adalah curahan hati saya," kata Shandy dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Jumat petang.
Dia mengemukakan, ide penulisan buku ini telah mencuat sejak lama di otaknya. Namun, kesempatan itu baru muncul sekarang. Kisah Shandy dituliskan oleh co-writer Riheam Junianti yang menuangkannya dalam bacaan ringan dengan bahasa yang disebut Shandy "cewek banget".
Incomplete, lanjut dia, mewakili perasaan yang kerap dirasakan manusia dalam hidup, termasuk dirinya.
"Kebahagiaan itu tidak hanya yang kita rasakan, tapi dari hati. Walau hidup kita terasa belum lengkap, kita bisa melihat berkat Tuhan dalam hidup," papar dia. "Kadang kita fokus pada satu hal yang belum komplit, padahal sebenarnya banyak hal lain yang sudah komplit dalam hidup," lanjutnya.(*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
