Sawahlunto (ANTARA News) - Pencarian empat korban yang tertimbun di lokasi ledakan pertambangan batu bara, Sawahlunto, Sumbar, sejak Jumat (24/1) hingga saat ini belum ditemukan, dan terkendala minimnya oksigen.Tim SAR gabungan sementara menghentikan pencarian, sambil menunggu datangnya alat tambahan untuk pompa udara atau blower,"
Kapolresta Sawahlunto AKBP Moehammad Syafrial di Sawahlonto, Sabtu, mengatakan, saat ini pencarian dihentikan sementara, sejak pukul 14.00 WIB, oleh tim SAR gabungan, sebab kadar gas metan dilokasi ledakan tambang tersebut cukup tinggi, dan oksigen menjadi kurang, sehingga menyebabkan kesulitan untuk melakukan pencarian.
"Tim SAR gabungan sementara menghentikan pencarian, sambil menunggu datangnya alat tambahan untuk pompa udara atau blower," kata Syafrial.
Dia menambahkan, jika pencarian dilanjutkan dengan kondisi gas metan yang tinggi, dapat berbahaya bagi para tim SAR yang melakukan penggalian, yang disebab karbon dioksida yang dihasilkan gas terbut.
Sebelumnya ledakan tambang milik PT Desrat Sarana Arang di Parambahan, Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, pada Jumat (24/1) sekitar pukul 14.00 WIB, diduga akibat gas metan yang tinggi, dan satu orang telah ditemukan, meninggal dunia, atas nama Zulhadi,warga Batu godang Limo Koto Tanjung Ampalu Kabupaten Sijunjung, yang ditemukan sekitar satu jam setelah kejadian.
"Jika dua alat pompa udara tersebut telah sampi dilokasi, pencarian akan kembali dilanjutkan, agar empat orang yang dilaporkan masih ada didalam tambang tersebut, bisa cepat ditemukan," tegasnya.
Sementara empat orang lainnya terjebak didalam tambang, yakni Ervan, Ucok, Komaruddin dan Anton, belum diketahui kondisinya, sebab itu tim SAR terus melakukan pencarian sejak kemaren.
Sementara itu, Kepala Basarnas Kota Padang, Zainul Tahar, menyatakan, petugas SAR gabungan kesulitan oksigen juga lubang galian rawan amblas, dimana lokasi ledakan tidak jauh dari ledakan tambang tahun 2009 yang menewaskan 33 pekerjanya.
Pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan di lobang tambang yang meledak tersebut, juga melibatkan pekerja yang selamat, untuk menunjukan arah lokasi empat korban yang masih tertimbun.
Berdasarkan informasi dilapangan, empat pekerja tertimbun, adalah tim pekerja tambang yang masuk pada Jumat pagi, dimana dua dari empat orang itu adalah pekerja yang mengambil batu bara, sedangkan dua lainnya kepala tambang dan mekanik yang masuk lubang untuk memasang alat pendingin suhu.(*)
Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014