Camat Sembakung, Iskandar pada hari Minggu menjelaskan 13 dari 20 desa di kecamatan itu terendam dan berdampak pada 8.500 kepala keluarga.
Ia menyatakan sebagian besar rumah warga adalah rumah panggung yang lantainya di atas tanah, namun tingginya genangan telah membuat kediaman-kediaman itu terendam.
"Ketinggian air diperkirakan masih mencapai lima meter hingga 5,15 meter atau turun sekitar 20 centimeter dari semula," ujar Iskandar yang dihubungi telepon dari Nunukan.
Camat Sembakung menjelaskan banjir disebabkan tingginya curah hujan di Pensiangan Negeri Sabah Malaysia, yang berbatasan dengan Sembakung.
Desa yang terparah menerima dampak "banjir kiriman Malaysia" adalah Desa Tagul, Plaju, Atap, Bungkul, dan Desa Pagar yang tepat berada di pinggir sungai Sembakung yang berhulu di negeri jiran itu.
Akibat banjir yang terjadi sejak Rabu (22/1) itu, aktivitas perkantoran dan sekolah di Kecamatan Sembakung menjadi lumpuh sehingga tidak dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Pewarta: M Rusman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014