"Kami berharap ruangan kelas yang roboh itu segera diperbaiki," kata Kepala SDN 1 Sangkanwangi, Kabupaten Lebak Abdul Muti, Senin.
Ia mengatakan, selama ini proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di tempat darurat dengan mendirikan tenda milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.
Sebab dua ruangan kelas yang roboh itu belum dilakukan pembangunan sehingga terpaksa KBM di tenda.
Meskipun kondisinya kurang nyaman dengan beralasan tanah, tetapi semangat anak-anak belajar cukup besar.
Saat ini, pelaksanaan KBM berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan, meskipun dua ruangan kelas 3-4 roboh akibat diterjang angin kencang.
Pihaknya telah melaporkan dua ruangan kelas yang roboh itu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak.
"Kami berharap tahun ini juga dilakukan perbaikan sehingga anak-anak belajar dengan tenang serta terkosentrasi," katanya.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan pihaknya berjanji akan membangun dua ruangan kelas SD Negeri 1 Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar yang roboh itu.
"Kami akan mengalokasikan pembangunan sekolah itu dari anggaran Biaya Tak Terduga (BTT)," katanya.
Ia mengatakan proses KBM di tenda tentunya tidak optimal sehingga berdampak terhadap mutu pendidikan.
Apalagi, mereka beberapa bulan ke depan atau sekitar bulan Mei mendatang akan melaksanakan ujian.
Pihaknya memerintahkan tim teknis dari Dinas Cipta Karya segera turun ke lokasi melakukan monitoring guna mengetahui apakah lokasi sekolah itu aman jika dibangun kembali atau tidak.
"Kalau menurut tim teknis itu layak maka pembangunannya akan segera dilakukan dengan anggaran dari BTT itu," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014