Jepara (ANTARA News) - Sebanyak 397 rumah penduduk di Kabupaten Jepara, Jateng, mengalami rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor dalam dua pekan terakhir ini, kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Jepara Hadi Priyanto.Dari jumlah tersebut, sebanyak 116 rumah mengalami rusak berat...
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 116 rumah mengalami rusak berat, 136 rusak sedang, dan 145 rumah rusak ringan," ujarnya, di Jepara, Kamis.
Adapun nilai kerugian akibat banyaknya rumah rusak tersebut, kata dia, ditaksir mencapai Rp18,3 miliar.
Banjir yang terjadi sejak dua pekan terakhir, katanya, menggenangi 60 desa yang tersebar di sembilan kecamatan, 72.000 rumah tergenang, 1.500 rumah terendam dengan ketingian sekitar 1 meter dan 800 rumah tenggelam.
Selain terjadi bencana banjir, kata dia, di Kabupaten Jepara juga terjadi tanah longsor di Desa Tempur, Kecamatan Keling dan ditemukan adanya retakan tanah sepanjang 1 kilometer.
"Peristiwa tanah longsor juga terjadi di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Bungu, Kecamatan Mayong, dan Sumberejo," ujarnya.
Sementara tanah ambles, kata dia, terjadi di Desa Kunir, Kecamatan Keling, dan Bategede, Kecamatan Nalumsari, serta Mayong, Kecamatan Mayong.
Akibat bencana alam yang terjadi di puluhan desa di Jepara itu, sebanyak 4.845 jiwa harus mengungsi.
"Data pengungsian tersebut per 28 Januari 2014," ujarnya.
Pada 23 Januari 2014, kata dia, jumlah pengungsi mencapai 32.081 jiwa, kemudian naik menjadi 38.911 jiwa pada 24 Januari 2014 dan pada 26 Januari 2014 turun menjadi 5.760 jiwa.
Pengungsi yang berjumlah 4.845 jiwa itu, kata dia, tersebar di enam desa, yakni di Kecamatan Pecangaan, terdapat dua desa, yakni Desa Karangrandu terdapat 1.280 pengungsi dan Desa Gerdu sebanyak 850 pengungsi.
Sementara di Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan terdapat 1.850 pengungsi, Desa Tempur, Kecamatan Keling sebanyak 312 pengungsi, Desa Bungu, Kecamatan Mayong terdapat 203 pengungsi, dan Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari terdapat 350 pengungsi.
Untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi di tempat pengungsian, katanya, sudah dipenuhi dengan membuat dapur umum disesuaikan dengan jumlah tempat pengungsiannya.
Selain itu, kata dia, pemkab juga menyediakan pengobatan gratis bagi pengungsi, untuk memastikan kesehatan para pengungsi selama di tempat pengungsian.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014