Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Sabtu, mengatakan angin kencang tersebut dipicu oleh empat daerah pusat tekanan rendah di sekitar Australia dan siklon tropis di sekitar Filipina.
Empat daerah pusat tekanan rendah tersebut berada di timur Australia yang tekanannya telah mencapai 998 milibar, bagian utara Australia sebesar 1.000 milibar, Australia bagian barat 1.002 milibar, dan Australia bagian barat daya 1.001 milibar.
"Yang paling kuat di timur Australia. Sementara low pressure yang sebelumnya muncul di timur laut Australia dengan kekuatan 992 milibar sehingga mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jateng, saat ini telah bergeser ke daratan atau timur Australia sehingga kecenderungannya melemah atau telah turun ke posisi 998 milibar," katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat Jateng selatan khususnya Kabupaten Cilacap untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
BMKG Cilacap terus memantau perkembangan empat daerah tekanan rendah tersebut, ujarnya. Untuk itu, peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak tanggal 31 Januari hingga 2 Februari 2014 kemungkinan akan diperpanjang.
Sebelumnya BMKG Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak tanggal 31 Januari hingga 2 Februari 2014. Gelombang dengan ketinggai 2-5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta dengan kecepatan angin berkisar 10-20 knots yang bertiup dari arah barat.
Sementara tinggi gelombang 2-3 meter berpeluang terjadi di sepanjang pantai selatan Cilacap hingga Yogyakarta dengan kecepatan angin 5-15 knots yang bertiup dari arah barat hingga barat laut.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014