• Beranda
  • Berita
  • Kota Berastagi diselimuti debu vulkanik erupsi Sinabung

Kota Berastagi diselimuti debu vulkanik erupsi Sinabung

3 Februari 2014 20:54 WIB
Kota Berastagi diselimuti debu vulkanik erupsi Sinabung
Aktivitas Warga Sinabung Sejumlah anak bermain di depan ladang yang terkena debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Desa Kuta Rakyat, Karo, Sumut, Senin (3/2). Walaupun aktivitas Gunung Sinabung terus meningkat dan menyemburkan material vulkanik sebagian warga di kaki gunung masih tetap melakukan kegiatan rutinitas mereka. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi) ()
Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, diselimuti debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung pada hari Senin siang.

Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung, Jhonson Tarigan ketika dikonfirmasi Antara di Kabanjahe, Senin, membenarkan Kota Berastagi tersebut sedang mengalami kabut debu vulkanik erupsi gunung Sinabung.

Namun, menurut dia, sampai saat ini belum ada diterima laporan pengungsi erupsi Sinabung maupun penduduk di Kota Berastagi yang mengalami sakit, akibat terkena dampak debu vulkanik tersebut.

"Para pengungsi Sinabung di Posko Penampungan dan warga di daerah tersebut, juga mengantisipasi debu vulkanik dengan memasang masker dan mengurangi untuk ke luar rumah," ujar Jhonson.

Dia menambahkan, debu vulkanik yang menutupi Kota Berastagi, terjadi sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB, karena terjadinya erupsi empat gunung Sinabung tersebut.

"Erupsi gunung Sinabung yang sangat berbahaya itu, juga menyemburkan awan panas sepanjang lebih kurang 3 Km arah Selatan Kabanjahe," ucap juru bicara Pemerintah Kabupaten Karo.

Jhonson menjelaskan, erupsi Gunung Sinabung yang mengeluarkan awan panas bercampur debu vulkanik tidak hanya mengganggu ketenangan sejumlah warga di Berastagi, tetapi juga Tim SAR (Search and Rescue) menghentikan pencarian korban awan panas di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung.

Anggota SAR itu, terdiri dari BNPB, TNI,Polri, Tagana dan Relawan.

"Dalam pencarian korban awan panas yang diduga tertimbun abu vulkanik tersebut, Tim SAR juga dipandu oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), karena situasi Gunung Sinabung masih berbahaya," kata Jhonson.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk mengungsi. 

(M034/B012)

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014