Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Senin, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, selain sepeda motor, tim juga menemukan satu buah tas berisi "laptop" (komputer jinjing), kamera, dan dua unit helm.
Dari pencarian dan evakuasi yang dilakukan hingga Senin siang, tim SAR belum menemukan adanya korban tambahan dalam terpaan awan panas yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung pada Sabtu (1/2) tersebut.
Selain itu, proses pencarian dan evakuasi juga sulit dilakukan karena tebalnya abu vulkanik yang menutupi lokasi dan adanya susulan awan panas di desa itu.
Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), proses evakuasi tersebut dihentikan sekitar pukul 12.30 WIB karena Gunung Sinabung mengeluarkan erupsi.
Dalam rekomendasi PVMBG tersebut disebutan erupsi memuntahkan abu vulkanik setinggi 2.500 meter dan mengeluarkan luncuran awan panas.
Tim SAR gabungan tersebut masih menunggu kondisi aman karena strategi dan proses evakuasi mendasarkan pada rekomendasi PVMBG di lapangan.
Tim SAR gabungan itu berjumlah 170 personel yang terdiri dari 35 prajurit Kodim 0205 Tanah Karo, 30 prajurit Batalyon Infanteri 125/Simbisa, 41 personel Satuan Brimob Polda Sumut, 20 personel Basarnas, 10 Satpol PP Pemkab Karo, dan 34 relawan.
Hingga Senin sore, jumlah korban tewas akibat awan panas Gunung Sinabung tercatat 15 orang yang terdiri dari tujuh mahasiswa, empat pelajar, tiga warga Desa Sukameriah, dan satu warga Kabanjahe.
Sedangkan korban luka akibat terkena awas panas Gunung Sinabung tersebut sebanyak dua orang yang masih mendapatkan perawatan intensif di RS Efariana Etaham di Kabanjahe.
PVMBG masih merekomendasikan agar radius 5 Km dari Gunung Sinabung harus dikosongkan dari berbagai aktivitas penduduk untuk tidak menimbulkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Adapun lima desa di sekitar Gunung Sinabung yang masuk dalam area berbahaya tersebut adalah Desa Sukameriah, Desa Bekerah, Desa Simacem, Desa Sigarang-garang, dan Desa Sukanalu.
Penjagaan diperketat agar masyarakat tidak dapat masuk ke zona berbahaya itu, katanya.
(I023/C004)
Pewarta: Irwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014