Surabaya, (ANTARA News) - Banteng jantan liar dari Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang mengamuk di lingkungan warga Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, kini diselamatkan di Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan.
"Sekarang banteng itu dalam perawatan tim dari TSI karena kondisinya masih stres. Kondisinya luka parah, lecet-lecet karena terkena lemparan batu," kata pengurus PKBSI (Perkumpulan Kebun Binatang Se-Indonesia), Singky Soewadji kepada ANTARA di Surabaya, Kamis (7/9).
Ia mengemukakan, penangkapan banteng liar di lokasi TNMB itu merupakan yang ketiga kalinya dalam tahun 2006 ini. Banteng-banteng itu lari ke perkampungan penduduk karena habitatnya sudah rusak akibat dijadikan ladang oleh masyarakat.
"Selain itu, karena ini musim kemarau, persediaan air juga tidak ada, rumput-rumput juga kering. Akhirnya satwa tersebut keluar mencari makan," kata penyayang satwa itu.
Dikatakannya, ketiga banteng yang ada di TSI semuanya berjenis kelamin jantan dan tidak mungkin dikembalikan ke habitatnya yang sudah rusak.
"Karena itu saya minta agar TSI mengajukan surat ke Dephut untuk meminta ijin menangkap banteng betina agar dikawinkan supaya bisa berkembang biak di lembaga konservasi," katanya.
Selain itu, katanya, ketiga banteng jantan tersebut bisa disebar ke berbagai kebun binatang, seperti Ragunan, Jakarta atau Surabaya, untuk dikawinkan dengan yang betina.
"Secara genetika, ketiga banteng liar itu kan masih bagus, sehingga keturunannya akan sangat baik. Selain itu, kalau banteng-banteng jantan tersebut tidak dikawinkan, bisa berbahaya karena hasratnya tidak tersalurkan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sejak beberapa hari lalu, warga Dusun Sumbersuko, Banyuwangi, dikejutkan datangnya banteng liar yang merusak lingkungan mereka. Banteng itu mengamuk kalau didekati oleh warga, sehingga beberapa masyarakat mengalami luka.
Akhirnya warga memasang alat penjebak menggunakan tali untuk menangkap banteng tersebut. Meskipun berhasil ditangkap, namun banteng itu masih sempat mengamuk dan melukai salah seorang warga bernama Jumani yang terinjak bagian lehernya.(*)
Copyright © ANTARA 2006