TN Wakatobi ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO pada tahun 2012 lalu. Secara resmi Wakatobi menjadi salah satu dari 621 cagar biosfer bumi yang tersebar di 117 negara.
Kepala Balai TN Wakatobi, A.G. Martana mengatakan bila tidak dipertahankan, UNESCO bisa saja mencabut status Wakatobi sebagai cagar biosfer.
"Untuk itu komitmen, kita semua untuk bersinergi untuk mempertahankan cagar biosfer," katanya yang ditemui di acara jumpa pers "Cagar Biosfer Wakatobi dan Manfaatnya bagi Ekosistem Laut di Indonesia", Kamis.
Untuk, itu, pihaknya terus melakukan monitoring delapan sumber daya penting yang ada di sana, yaitu terumbu karang, mangrove, padang lamun, tempat pemijahan ikan, tempat bertelur burung pantai, peneluran penyu, cetacean, dan potensi ikan.
Tidak hanya terhadap sumber daya alam, Martana mengatakan upaya pelestarian juga diakukan dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat.
"Kami melakukan penyuluhan hingga ke tingkat sekolah. Penanaman bakau bersama, kemah konservasi bersama anak sekolah. Untuk tingkat remaja sebagai pecinta alam," tambahnya.
Mereka juga mengadakan pembinaan peningkatan kemampuan masyarakat, antara lain scuba diving dan interpretasi agar masyarakat dapat mendampingi tamu yang datang ke Wakatobi.
TN Wakatobi dengan luas 1.390.000 hektar meliputi 39 pulau, 3 gosong, serta 5 atol. Kawasan itu merupakan tempat bernaung lebih dari 112 jenis karang dan habitat alami ratusan spesies ikan, seperti pogo-pogo (Balistoides viridescens) napoleon (Cheilinus undulatus), kepe-kepe (Chaetodontidae), surgeon (Acanthuridae), dan kakatua (Scaridae).
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014