Pontianak (ANTARA News) - Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pontianak mengeluarkan larangan bagi kapal besar maupun kecil untuk berlayar pada malam hari, karena jarak pandang sangat pendek akibat kabut asap yang melanda Pontianak dalam beberapa hari terakhir.Jarak pandang pada malam hari hanya berkisar 100 meter saja, sehingga sangat berbahaya bagi pelayaran khususnya di perairan Pontianak,"
"Jarak pandang pada malam hari hanya berkisar 100 meter saja, sehingga sangat berbahaya bagi pelayaran khususnya di perairan Pontianak," kata Kepala Seksi KPLP Pontianak Suhardi, Jumat.
Ia menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir kondisi di perairan sangat berbahaya, karena jarak pandang yang sangat pendek tersebut.
"Untuk siang hari, pelayaran kami perbolehkan, meskipun juga dilanda kabut asap yang cukup tebal, tetapi masih bisa dipaksakan, karena kabut asap masih tembus oleh sinar matahari," ungkapnya.
Suhardi mengimbau, kepada para nakhoda dan pengguna jasa transportasi perairan untuk tidak nekat dengan berlayar di malam hari, karena bisa berakibat fatal, seperti terjadi tabrakan dan lainnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak memperkirakan potensi hujan di Provinsi Kalimantan Barat peluangnya masih kecil untuk beberapa hari ke depannya.
"Sebenarnya sudah ada sedikit awan menurut pantauan kami hari ini, tetapi dipicu angin kencang dan cuaca panas sehingga kecil kemungkinan mau turun hujan," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Supadio Pontianak Sri Ningsih.
Kecilnya peluang curah hujan di Kalbar karena adanya gangguan tekanan rendah yang menyebabkan konvergensi. Pola angin yang konvergensi itu membuat tidak terjadinya awan-awan hujan di Pontianak dan sekitarnya, katanya.
Dalam kesempatan itu, Sri menyatakan, untuk "hot spot" atau titip panas, Kamis (6/2) berdasarkan pantauan satelit NOAA tercatat sebanyak 14 titik panas, yakni terbanyak di Kabupaten Pontianak enam titik panas, dan Kabupaten Ketapang empat titik.
"Untuk jarak pandang di kawasan Bandara Supadio semakin hari semakin pendek, sehingga banyak penerbangan yang mengalami penundaan, baru aktif atau dibuka mulai pukul 09.00 WIB, dan kembali berkabut sore hari, kemudian malam hari cukup terang hingga pukul 22.00 WIB," ujarnya.
(A057/E001)
Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014