• Beranda
  • Berita
  • Wall Street melonjak pasca-Yellen lanjutkan kebijakan Fed

Wall Street melonjak pasca-Yellen lanjutkan kebijakan Fed

12 Februari 2014 07:26 WIB
Wall Street melonjak pasca-Yellen lanjutkan kebijakan Fed
Wall Street, Amerika Serikat. (REUTERS)

Fakta bahwa Ketua Fed Yellen tidak menggoyang perahu hawkish dengan kesaksiannya hari ini..."

New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham di bursa saham Wall Street Amerika Serikat (AS) pada Selasa (Rabu WIB) berakhir melonjak lebih dari satu persen, setelah ketua bank sentral AS (the Federal Reserve/Fed) yang baru Janet Yellen menegaskan bakal melanjutkan kebijakan moneter yang telah ada.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 192,98 poin (1,22 persen) menjadi 15.994,77.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 19,91 poin (1,11 persen) menjadi 1.819,75, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 42,87 poin (1,03 persen) pada 4.191,05.

Ekuitas menguat menandai keuntungan keempat hari berturut-turut.

Muncul dalam sidang pertamanya di Kongres AS sejak mengambil posisi puncak di bank sentral AS pada 1 Februari, Yellen menyatakan, berharap melanjutkan rencana pendahulunya Ben Bernanke untuk menarik kembali stimulus dan mempertahankan suku bunga rendah sampai pasar tenaga kerja membaik secara signifikan.

Selain itu, anggota DPR dari Partai Republik mengisyaratkan mereka akan setuju untuk memperpanjang otoritas pinjaman AS tanpa melampirkan persyaratan kontroversial.

Pengumuman oleh Ketua DPR John Boehner menghindari pertikaian besar dengan Presiden Barack Obama atas kenaikan batas utang yang bisa mengguncang pasar.

"Fakta bahwa Ketua Fed Yellen tidak menggoyang perahu hawkish dengan kesaksiannya hari ini, dan DPR telah sepakat untuk membawa RUU batas utang bersih ke pemungutan suara pada Rabu telah meningkatkan perubahan arah sentimen," analis Briefing.com mengatakan dalam sebuah catatan pasar.

Greenhaus, kepala strategi global BTIG, mengaitkan reli pasar sejak Rabu pekan lalu (5/2) terhadap laba yang kuat, dan pengakuan bahwa masalah keuangan di negara berkembang hanya terjadi "di negara tertentu" dan bukan kejadian yang menular.

CVS Caremark naik 2,7 persen karena labanya senilai 1,12 dolar AS per saham mengalahkan harapan dengan satu sen didukung kenaikan empat persen penjualan di toko ritel farmasi.

Perusahaan telekomunikasi Sprint melaporkan tingkat tertinggi selama ini pada jumlah pelanggannya yang mencapai 53,9 juta setelah bertambah 682.000 pada kuartal keempat. Kenaikan ini membantu sahamnya naik 2,7 persen meskipun mengalami rugi operasional sebesar 576 juta dolar AS.

ConAgra Foods memangkas perkiraan laba setahun penuh menjadi 2,22-2,25 dolar AS per saham dari 2,34-2,38 dolar AS, mengutip masalah layanan pelanggan setelah reorganisasi, di antara masalah-masalah lainnya. Sahamnya merosot 6,3 persen.

Berita bahwa wakil presiden senior Groupon Jeffrey Holden meninggalkan distributor kupon daring (online) mendorong sahamnya 6,1 persen lebih rendah .

Sebuah kepergian mengejutkan di perusahaan open-cloud Rackspace Hosting juga membingungkan para investor. Pengumuman bahwa kepala eksekutif Lanham Rapier telah pensiun mencukur sahamnya 19,1 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,72 persen dari 2,68 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,68 persen dari 3,66 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
(Uu.A026)


Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014