Jenewa (ANTARA News) - Kopilot pembajak pesawat Ethiopia Airlines menyerahkan diri ke pihak berwenang Swiss di Jenewa, setelah membawa pesawat bernomor penerbangan ET702, untuk mencari suaka di Swiss.Kopilot itu, yang tak membawa senjata, menguasai pesawat tersebut ketika pilot meninggalkan kokpit menuju toilet. Setelah mendarat, dia meninggalkan pesawat melalui jendela kokpit tanpa melukai penumpang dan awak pesawat.
Kopilot itu, yang tak membawa senjata, menguasai pesawat tersebut ketika pilot meninggalkan kokpit menuju toilet. Setelah mendarat, dia meninggalkan pesawat melalui jendela kokpit tanpa melukai penumpang dan awak pesawat, kata juru bicara kepolisian Swiss, Pierre Grangean, dalam jumpa pers, Senin WIB.
"Beberapa saat setelah mendarat, kopilot itu keluar lewat jendela pesawat dan lari ke arah polisi dan berkata, "Saya pembajak. Dia mengatakan tidak aman di negerinya dan ingin meminta suaka," kata Grangean.
Ketika para penumpang meninggalkan pesawat yang diparkir dekat ujung landasan pacu, mereka diperiksa satu per satu oleh petugas keamanan sementara kedua tangan mereka di leher, kata seorang saksi mata kantor berita Reuters.
Ethiopia, negara berpenduduk paling padat kedua di sub-Sahara Afrika, termasuk ekonominya tumbuh paling cepat di benua itu. Oposisi dan penyokong hak-hak asasi manusia menuding pemerintah melumpuhkan mereka yang antipemerintah dan menyiksa tahanan politik.
Tapi jarang pegawai pemerintah dan karyawan yang bekerja di perusahaan milik negara seperti maskapai Ethiopian Airlines mencari suaka. Tercatat bahwa pejabat senior yang melarikan diri ke Amerika Serikat tahun 2009.
Penerbangan ET702 berangkat dari Adis Ababa, ibu kota Ethiopia, pada Ahad malam dan berencana ke Roma. Pesawat itu dibajak sekitar pukul 03.30 GMT (pukul 10.30 WIB) ketika berada di wilayah udara Italia Utara, kata Grangsen. Pesawat itu mendarat di Jenewa pukul 6.30 pagi (pukul 13.02 WIB).
Dia mengatakan kopilot itu, seorang berkebangsaan Ethiopia kelahiran 1983, mengunci pintu dek penerbangan ketika pilot ke toilet. Kemudian dia meminta mengisi bahan bakar di Jenewa, mendaratkan pesawat, keluar dengan menggunakan tali lewat jendela kokpit dan menyerahkan diri.
Robert Deillon, CEO Bandar Udara Jenewa, mengatakan pengawas lalu lintas udara mengetahui pesawat itu dibajak ketika kopilot menyatakan dengan kode ke transponder pesawat.
"Ada ... satu kode pembajakan. Maka kopilot ini menulis kode saya baru saja membajak pesawat," katanya. Ketika pesawat tersebut tak lagi di wilayah udara Itali saat itu, dua pesawat tempur Itali mengawalnya, kata dia.
Maskapai Ethiopian Airlines mengatakan dalam pernyataan singkatnya bahwa pesawat Boeing telah "dipaksa terbang" ke Jenewa.
Televisi negara Ethiopia mengatakan ada 193 penumpang di dalam pesawat itu, termasuk 140 warga Itali.
(M016)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014