Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta, Kamis, mengharapkan perusahaan pengelola investasi lainnya dapat memanfaatkan indeks yang ada di bursa sebagai acuan membuat produk investasi.
"BEI memiliki berbagai macam indeks, salah satunya indeks SMinfra18. Diharapkan reksadana ETF SMinfra18 ini dapat menjadi acuan investasi bagi investor ke depannya," ujarnya.
Ia mengemukakan produk reksadana ETF SMinfra18 ini merupakan yang keenam dicatatkan di BEI. Reksadana premier ETF SMinfra18 ini memiliki kode perdagangan XISI.
"Produk reksadana ETF ini diharapkan juga dapat meramaikan pasar modal Indonesia serta dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) secara tidak langsung," kata dia.
Menurut Uriep, produk ETF merupakan salah satu kendaraan investasi yang memiliki fleksibilitas tinggi dan meyederhanakan investasi pemodal di pasar saham Idonesia.
Direktur Utama PT Indo Premier Investment Management, John D Item menambahkan penerbitan produk reksadana ETF SMinfra itu bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku pemilik indeks SMinfra18.
"Kami memilih tema infrastruktur mengingat pembangunan infrastruktur di dalam negeri yang harus dilakukan secepatnya guna mendorong Indonesia masuk dalam 10 besar perekonomian dunia pada tahun 2025 mendatang dengan total PDB sebesar 4,5 triliun dolar AS," ujarnya.
Menurut dia, di tengah kondisi pasar keuangan yang tidak menentu seperti saat ini, ETF dapat dijadikan instrumen investasi yang tepat untuk mengurangi fluktasi serta memberikan transparansi dan keleluasaan bagi investor untuk bertransaksi setiap saat sepanjang jam perdagangan bursa.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini menambahkan pembentukan reksadana ETF dengan Indo Premier Investment Management merupakan perwujudan dari salah satu misi untuk melakukan sinergi dengan pihak ketiga dalam meningkatkan kapasitas pendanaan dan pembangunan infrastruktur nasional.
"Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pembiayaan infrastruktur, PT SMI memiliki tujuan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur nasional," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014